ANALISIS KESTABILAN LERENG DAN REKOMENDASI LERENG FINAL DI BLOK TUBAN PENAMBANGAN BATUGAMPING BAGIAN UTARA PT.SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk
Abstract
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, Pabrik Tuban yang terletak di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, merupakan industri semen yang memiliki tambang batugamping sebagai salah satu bahan utama dari semen. Kestabilan lereng sangat penting dalam keselamatan kegiatan pertambangan, sehingga perlu dilakukan kajian dengan tujuan untuk menentukan desain geometri lereng dengan mempertimbangkan faktor keamanan, memperkirakan longsoran yang akan terjadi, dan penanggulangan dari resiko yang mungkin akan terjadi. Penelitian ini menggunakan Metode Pembobotan Rock Mass Rating (RMR), kemudian dilakukan perhitungan nilai Geological Strength Index (GSI) dan Slope Mass Rating (SMR). Sedangkan analisis kestabilan lereng menggunakan bantuan software Slide V6.0 dengan parameter masukan Mohr-Coulumb antara lain nilai kohesi, sudut geser dalam, bobot isi batuan dan kondisi air, kemudian bantuan software Dips 6.0 untuk mengetahui analisis jenis longsoran berdasarkan data diskontinuitas. Pada lokasi penelitian, dilakukan pengukuran pada 10 blok (lereng tambang) yang terbagi menjadi 18 lokasi scanline (SL), yang selanjutnya dilakukan analisis laboratorium dengan 4 parameter yaitu; kuat tekan batuan, sifat fisik batuan, kohesi dan sudut geser dalam. Berdasarkan pengolahan data parameter di atas maka diperoleh hasil sebagai berikut; rata-rata potensi kelongsoran yang terjadi berjenis longsoran baji, rata-rata nilai faktor keamanan adalah 5,15 (aman), dan rekomendasi kestabilan lereng adalah melakukan pengecekan lapangan secara periodik untuk mengetahui apakah ada bidang diskontinuitas baru, memantau kadar air tanah secara periodik di sekitar lereng, melakukan pengujian kembali sifat fisik dan mekanik batuan pada setiap lereng daerah penelitian, sehingga hasil analisis kestabilan lereng akan lebih maksimal.
Semen Indonesia Pte Ltd, Tuban Factory, is located in Sumberarum Village, Kerek District, Tuban Regency, East Java. It is a cement industry which has limestone mining as one of the main materials for cement. Basically, slope stability is very vital for the safety of mining activity. Therefore, a study intended for determining the geometric design of slope is necessary by considering the safety factor, estimating the possible slide, and preventing the possible risks. The researcher employed a weighting method of Rock Mass Rating (RMR) and then calculated the values of Geological Strength Index (GSI) and Slope Mass Rating (SMR). In terms of slope stability analysis, software Slide V6.0 was used through input parameters of Mohr-Coulumb such as cohesion value, internal shear angle, stone content weighting, and water condition. After that, software Dips 6.0 was applied for investigating the slide type based on the data of discontinuity. At the research site, the researcher measured 10 blocks (mining slope) which were divided into 18 locations of Scan Line (SL). Next, laboratory analysis was carried out using 4 parameters i.e. stone compressive strength, stone physical property, cohesion, and internal shear angle. The results of processing data on those parameters were as follows: the average potential slide was wedge failure type and the average safety factor was 5.15 (safe). Accordingly, recommendations for getting maximum results of slope stability are periodic field checking for recognizing new discontinuity field, periodic monitoring on the soil water content around the slope, as well as re-testing the physical and mechanical properties of stone at every slope in the research site.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31284/j.semitan.2019.829
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan