PENERAPAN metode kLASIFIKASI massa batuan (rmr DAN Q-SLOPE) PADA lereng jalan di DESA GIRIMULYO, KECAMATAN PANGGANG, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, D.I YOGYAKARTA
Abstract
Penilaian awal kestabilan lereng sangat penting untuk dilakukan, karena berhubungan dengan keamanan dan keselematan manusia terutama untuk lereng jalan serta mempengaruhi efektivitas kerja dalam penambangan. Massa batuan yang umumnya dipotong oleh struktur geologi khususnya bidang diskontinu, perlu untuk diketahui orientasi serta Properties dari bidang diskontinu ((Persistence (kemenerusan), Aperture (pemisahan bukaan), Roughness (kekasaran), Gouge/Filling (isian) dan Weathered (pelapukan)). Klasifikasi massa batuan, merupakan metode yang tepat untuk mewakili karakteristik massa batuan. Klasfikasi yang digunakan untuk penilaian massa batuan pada lereng yaitu klasifikasi Rock Mass Rating (RMR) dan Q-Slope untuk mengetahui tingkat kestabilan dari lereng berdasarkan kemiringan serta mendapatkan rekomendasi kemiringan.
Dari pengamatan di lapangan, diperoleh ketinggian lereng yaitu 15 m dan kemiringan lereng 60°. Pemetaan diskontinu dilakukan dengan menggunakan metode Scanline dengan panjang garis bentangan yaitu 65,20 m, didapatakan data sebanyak 66 data. Berdasarkan penilaian RMR lereng penelitian memiliki nilai bobot sebesar 67 (kuat). Sementara untuk penilaian Q-Slope yang mempertimbangkan stabilitas lereng berdasarkan kemiringan, lereng terbilang aman dengan bobot sebesar 4,2. Q-Slope juga memberikan rekomendasi kemiringan berdasarkan garfik probabilitas Q-Slope yaitu 77,6°, 80°, 82,8°, 86,2°.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anwar, H. (2016). Pengaruh Bidang Diskontinu Terhadap Kestabilan Lereng Tambang-Studi Kasus Lereng Barat Daya Pb9s4 Tambang Terbuka Grasberg. Tesis Magister (tidak dipublikasi). Program Studi Rekayasa Pertambangan Bidang Khusus Geomekanika. ITB.
Barton, N., Bar, N., 2015. Introducing the Q-Slope Method and its intended use within Civil and Mining Engineering Projects. EUROCK 2015 & 64th Geomechanics Colloquium, Schubert (ed).
Barton, N., Bar, N., 2017. The Q-Slope Method for Rock Slope Engineering. Rock Mech Rock Eng. ©Springer-Verlag GmbH Austria 2017.
Bemmelen, R.W. Van. 1949. The Geology of Indonesia, Vol. IA, The Hague Martinus Nijhoff, Netherland.
Bieniawski, Z.T. 1989. Engineering rock mass classifications. New York: Wiley.
Deere, D. U., Deere, D. W., “The Rock Quality Designation (RQD) Index in Practice” Rock Classification Systems for Engineering Purposes, ASTM STP 984, Louis Kirkaldie, Ed., American Society for Testing and Materials, Philadelphia, 1989. PP. 91-101.
ISRM (1981). Rock Characterization, Testing and Monitoring. International Society for Rock Mechanics, Suggested Methods.
Made A. Rai, S. Kramadibrata, Wattimena, Ridho K. 2012. Mekanika Batuan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Maulana. Sejarah Geologi Pegunungan Selatan. Tersedia: https://wingmanarrows.wordpress.com/2009/10/07/sejarah-geologi-zona-pegunungan-selatanjawa-timur/.Diakses pada tanggal 7 Agustus 2016.
Palmstrom, A. 2001. Measurement and Characterization of Rock Mass Jointing in Insitu Characterization of Rock. Balkema Publishers, Norway.
Priest S. D., Hudson J. A., 1976. Discontinuity Spacings in Rock. Int. J. Rock Mech. Min. Sci. & Geomech. Abstr. Vol. 13, pp. 135-148. Pergamon Press. Printed in Great Britain.
Shang, J., West, L.J., Hencher, S.R., & Zhao, Z. (2018). Geological discontinuity persistence: Implications and quantification. Engineering Geology, 241. pp. 4154. ISSN 0013-7952.
Singh, Bhawani., Goel, R. K., 2011. Engineering Rock Mass Classification. Edinburgh, London, New York, Oxford, Philadelphia, St. Louis Sydney Toronto.
Wyllie, D.C., and Mah, C.W., 2004. Rock Slope Engineering, Civil and Mining (4th ed.). SPON Press Taylor and Francis Group.
DOI: https://doi.org/10.31284/j.semitan.2021.2015
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan