Pemetaan Geologi Daerah Rawan Longsor Berdasarkan Analisis Logika Fuzzy, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat
Abstract
Bencana yang diakibatkan oleh tanah longsor sering terjadi di Indonesia, dan sering memakan korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan hancurnya lahan. Oleh karena itulah perlu adanya peta suatu zona daerah rawan longsor sebagai bagian dari upaya penanggulangan bencana tanah longsor dan menjadi suatu parameter dalam pertimbangan pengambilan keputusan pembangunan bagi suatu instansi terkait agar meminimalisir jatuhnya korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur. Secara administratif, lokasi penelitian pada studi kasus ini terletak di Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengambilan data secara langsung maupun tidak langsung. Setelah kedua data tersebut terkumpul, kemudian akan dilakukan analisis data rawan longsor menggunakan metode logika fuzzy. Hasil dari analisis tersebut didapatkan 3 kelas tingkat kerawanan longsor diantaranya kelas kurang rawan, kelas rawan dan kelas sangat rawan. Peta daerah rawan longsor Kecamatan Batukliang Utara yang dihasilkan memiliki 5 kelas yaitu: tidak rawan, kerawanan rendah, kerawanan sedang, kerawanan tinggi dan sangat rawan
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akshar, 2013. Penentuan Tingkat Kerawanan Longsor Menggunakan Metode Fuzzy Logic.
Al-Hakim, Jabar. 2010. Perancangan Prediktor Cuaca Maritim Dengan Metode Logika Fuzzy Untuk Meningkatkan Jangkauan Ramalan: Studi Kasus Pelayaran Surabaya-Banjarmasin. Surabaya: Jurusan Teknik Fisika. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Anonim. 2013. Merumuskan Hipotesis. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.
Arief Yusuf Effendi, dan Teguh Hariyanto. 2016. Pembuatan Peta Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor dengan Menggunakan Metode Fuzzy logic (Studi Kasus: Kabupaten Probolinggo). Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2013. Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana Tingkat Kabupaten/Kota.
Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP). 2009. Identifikasi dan Karakterisasi Lahan Rawan Longsor dan Rawan Erosi di Dataran Tinggi untuk Mendukung Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Lahan Pertanian. BBSDLP, Bogor.
Dewi1a, T.S. 2017. Zonasi Rawan Bencana Tanah Longsor Dengan Metode Analisis Gis: Studi Kasus Daerah Semono Dan Sekitarnya, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Upn “Veteran” Yogyakarta.
Effendi, A.D. 2008. Identifikasi Kejadian Longsor Dan Penentuan Faktor-Faktor Utama Penyebabnya Di Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor. Skripsi. Departemen Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Falahnsia, A.R. 2015. Analisa Bencana Longsor Berdasarkan Nilai Kerapatan Vegetasi Menggunakan Citra Aster Dan Landsat 8 (Studi Kasus : Sekitar Sungai Bedadung, Kabupaten Jember). Program Magister Bidang Keahlian Geoinformasi, Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Gunradi, R. 2005. Evaluasi Sumber Daya/Cadangan Bahan Galian Untuk Pertambangan Sekala Kecil, Daerah Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Gupta, Avijit. 2002. The Physical Geography of South East Asia. Oxford University Press. London.
Intarawichian, N. and Dasananda, S. 2010. Analytical hierarchy process for landslide susceptibility mapping in lower Mae Chaem Watershed, Northern Thailand. Journal of Science and Technology 17(3):277-292.
Karnawati, D. 2001. Bencana Alam Gerakan Tanah Indonesia Tahun 2000 (Evaluasi dan Rekomendasi). Jurusan Teknik Geologi. Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Karnawati, D., 2003. “Bencana Alam Gerakan Massa Tanah di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya.” Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Kusnadi. 2012. Geo-Factor Maps Sebagai Parameter Dalam Analisis Tanah Longsor Dengan Metode Statistik Bivariat Di Lombok. Dinas Energi Dan Pertambangan, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Federal Institute For Geosciences And Natural Resources (Bgr), Jerman. Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Bandung.
Kusumadewi, Sri. 2002. Analisis Dan Desain Sistem Fuzzy Menggunakan Toolbox Matlab. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligent. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mangga Andi, 1994. Peta Geologi Regional Lembar Lombok. Nusa Tenggara Barat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Bandung.
Mangga, S. A., Atmawinata, S., Hermanto, B., Setyogroho, B., Amin, T. C. 1994. Geological Map of the Lombok Sheet, West Nusa Tenggara. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Mayasari, D. 2013. Analisis Tingkat Bahaya Longsor Terhadap Keberadaan Pemukiman di Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Universitas Indonesia.
Mentan. 1980. Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No 837/Kpts/Um/11/1980. Menteri Pertanian. Jakarta.
Munir, Moch. (2003), Geologi Lingkungan, Edisi Pertama, Bayumedia Publishing, Malang.
Naba, Agus. 2009. Belajar Cepat Fuzzy Logic Menggunakan Matlab. Yogyakarta: ANDI.
Nandi. 2007. Longsor, FPIPS-UPI.
Parorak, C. 2019. Analisis Kualitas Batu Gamping Sebagai Bahan Baku Semen Portland di Desa Solokuro dan Sekitarnya, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.22/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor.
Prestininzi, A., Romeo, R. 2000. Earthquake induced ground failures in Italy. Engineering Geology, 58, 387-397.
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (PUSLITANAK). 2004. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. 2005. Pengenalan Gerakan Tanah. Jakarta: Mancamedia.
Puslittanak. (2004). Laporan Akhir Pengkajian Potensi Bencana Kekeringan, Banjir dan Longsor di Kawasan Satuan Wilayah Sungai Citarum-Ciliwung, Jawa Barat Bagian Barat Berbasis Sistem Informasi Geografis. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor.
Rasyid Alkhoir Lubis, dkk. 2018. Pemetaan Tingkat Kerawanan Longsor Berdasarkan Curah Hujan dan Geologi Menggunakan Metode Fuzzy Logic Di Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar. Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala.
Riwandy. 2010. Pola Spasial Daerah Tujuan Wisata Pantai Di Pulau Lombok. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Departemen Geografi, Universitas Indonesia.
Saputra Wahyu. 2016. Analisis Fuzzy Logic Mamdani: Tingkat Kerawanan Longsor Di Kawasan Pujon. Jurusan Fisika Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Sebastian, Ligal. 2008. Pendekatan Pencegahan Dan Penanggulangan Banjir. Palembang: Fakultas Teknik Universitas Palembang.
Soehatman, Ramli. 2010. Manajemen Bencana. Jakarta: Dian Rakyat.
Sugianti. 2014. Pengklasan Tingkat Kerentanan Gerakan Tanah Daerah Sumedang Selatan Menggunakan Metode Storie. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.
Surono. 2003. Potensi Bencana Geologi di Kabupaten Garut. Prosiding Semiloka Mitigasi Bencana Longsor di Kabupaten Garut. Pemerintah Kabupaten Garut.
Suyanto. 2008. Soft Computing Membangun Mesin Ber-IQ Tinggi. Bandung: Informatika.
UU No 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
Van Zuidam, R.A., 1983, Guide to Geomorphologic Aerial Photographic Interpretation and Mapping, ITC Enschede, Netherlands.
Yulia. 2015. 18 Jenis-Jenis Tanah Di Indonesia: Manfaat, Persebaran Gambarannya.
Zadeh, L. A. 1994. Fuzzy Logic, Neural Networks and Soft Computing. Communication of The ACM , pp. 77-84.
Zulmi, A.P.P, dkk. 2015. Struktur Geologi Bali Dan Nusa Tenggara. Jurusan Geografi, Program Studi S1 Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang.
DOI: https://doi.org/10.31284/j.semitan.2021.1982
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan