Pendekatan Analisa Geokimia dengan Multivariate Analysis untuk Mengetahui Tipe Mata Air Panas: Studi Kasus Lapangan Panas Bumi Mapos, Nusa Tenggara Timur

Fajar Rizki Widiatmoko

Abstract


Eksplorasi panas bumi dilakukan dalam berbagai metode, geokimia merupakan metode eksplorasi pendahuluan panas bumi yang digunakan untuk mengetahui karakteristik kimia bawah permukaan berdasarkan data kimia air dari mata air panas, salah satu kegunaan geokimia adalah untuk mengetahui tipe sumber fluida pada suatu mata air panas, dengan menggunakan diagram Cl-SO4-HCO3 dapat diketahui kecenderungan asal mula fluida. Multivariate Analysis adalah metode statistik untuk memodelkan beberapa sampel dengan parameter yang banyak melalui proyeksi data parameter, pendekatan Principal Component Analysis (PCA) dapat digunakan untuk menemukan keunikan parameter pada setiap sampel, sehingga sampel dapat dikelompokan dalam beberapa kelompok parameter yang unik, pendekatan Multivariate Analysis berbanding lurus dengan metode geokimia umumnya. Pendekatan Multivariate Analysis diterapkan pada sampel geokimia lapangan panas bumi Mapos, Hasil PCA menunjukan parameter pembeda dari setiap sampel adalah Cl, SO4, dan HCO3. PCA mengelomopkan sampel berdasarkan kemiripan parameter yang sama dengan pengelompokan sampel geokimia pada umumnya. Pembeda antara kedua metode adalah dari proses, geokimia mendasarkan pengelompokan dari data lapangan, sementara Multivariate Analysis mengelompokan berdasarkan keunikan parameter, sehingga dengan bertambahnya sampel akan memperbarui model selanjutnya.


Keywords


Analisis komponen utama (AKU); panas bumi; geokimia; jarak kemiripan data

References


____"Tahapan Pengembangan Panas Bumi", Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) Aug, 2017, [online] Available: https://www.panasbuminews.com/wp-content/uploads/2017/08/Tahapan-Pengembangan-Panas-Bumi.jpg [Accessed Dec 23, 2019].

Pirajno F., "Hydrothermal Processes and Mineral Systems,” Springer, Netherlands, 2009.

Nicholson K., "Geothermal Fluids: Chemistry and Exploration Techniques,” Springer, Berlin, Germany, 1993.

Ellis A. J. and Mahon W. A., 1977, "Chemistry and Geothermal System", Academik Press, New York, 1977.

Fournier R. O., "Chemical Geothermometers and Mixing Model for Geothermal Systems", Geothermics ed 5 pp. 41-50, 1977.

Giggenbach W. F., "Chemical Techniques in Geothermal Exploration", Chemistry Division, DSIR, Private Bag, New Zealand, 1988.

Izenman and Alan J., "Modern Multivariate Statistical Techniques: Regression, Classification, and Manifold Learning", Springer Texts in Statistics, New York: Springer-Verlag, 2008.

Weyenberg G. and Yoshida R., “Chapter 12- Reconstructing the phylogeny: Computational Methods”, Algebraic and Discrete Mathematical methods for modern Biology: 293-319, 2015.

Abdi H. and Williams L. J., "Principal Component Analysis", Wiley Interdisciplinary Reviews: Computational Statistics. ed. 2 (4): pp. 433–459, 2010.

Yen J. Y. ES__51400. Class Lecture, Topic: "6th week, course - Computer methods and data analysis in Earth Sciences", College of Environmental Studies, National Dong Hwa University, 2018.

Kholid M. dan Munandar A., “Survei Magnetto Telluric (MT) dan Time Domain Elektro Magnetic (TDEM) daerah panas bumi Mapos Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur’, Prosiding Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung, 2015.

Bird P., “An updated digital model of plate boundaries”, Journal of The Earth Sciences 4(3), 2003.

Atmadja R. S., Suparka S., Abdullah C., and Noeradi D., "Magmatism in western Indonesia, the trapping of the Sumba Block and the gateways to the east of Sundaland,” Journal of Asian Earth Sciences, ed. 16(1), pp. 1-12, 1998

Pulunggono A. dan Martodjojo S., "Perubahan Tektonik Paleogen-Neogen Merupakan Peristiwa Tektonik Terpenting di Jawa", Proceeding Geologi dan Geoteknik Pulau Jawa, 1994.

Buck W. R., Martinez F., Steckler M. S., and Cochran J. R., "Thermal consequences of lithospheric extension: pure and simple", Tectonics, ed. 7(2): pp. 213-234, 1988.

Bronto S., “Geologi gunungapi purba”, Badan Geologi, Bandung, 2013.

Koesoemadianata S., Noya Y., dan Kadarisman D., "Peta Geologi Lembar Ruteng, Nusatenggara, skala 1:250.000”, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung, 1994.

Darman H. and Sidi F. H., "An outline of geology of Indonesia,” Indonesian Association of Geologists, Jakarta, 2000.

Van Bemmelen R. S., "The Geology of Indonesia,” 1st Edition Govt Printing Office, The Hague, Vol 1A, 1949.

____,"Penetapan pulau Flores sebagai pulau panas bumi", Energi Baru Tebarukan (EBTKE), Apr 4, 2017, [online] Available: http://ebtke.esdm.go.id/post/2017/07/04/1697/penetapan.pulau.flores.sebagai.pulau.panas.bumi. [Accessed July 4, 2017].

Permana L. A. dan Setiawan D. I., “Penyelidikan terpadu geologi dan geokimia daerah panas bumi Mapos, Kabupaten Manggarai Timut, Provinsi Nusa Tenggara Timur”, Prosiding Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung, 2014.

Richter A., "115 MW of geothermal capacity under development on Flores Island, Indonesia", Think Geoenergy, Dec 2, 2019, [online] Available: http://www.thinkgeoenergy.com/115-mw-of-geothermal-capacity-under-development-on-flores-island-indonesia/. [Accessed Dec 23, 2019].

____, "Google Earth 7.3.2.5776. 2019. Flores Island 8°40'42.81"S, 121°37'54.66"E", Google Earth, Aug 1, 2019, [online] Available: https://www.google.com/maps/@-8.6785602,121.6318617,335590m/data=!3m1!1e3 [Accessed Aug 1, 2019].

Tahmasebi P. and Sahimi M., “Geostatistical Simulation and Reconstruction of Porous Media by a Cross-Correlation Function and Integration of Hard and Soft data”, Journal Transport in Porous Media, ed. 107(3): pp. 871-905, 2015.




DOI: https://doi.org/10.31284/j.iptek.2019.v23i2.518

Refbacks

  • There are currently no refbacks.