Peningkatan Efisiensi Produksi Teh Bunga Rosela di UMKM Anugerah Alam Wilis Melalui Diseminasi Food Dehydrator
Abstract
Teh bunga rosela merupakan bagian dari minuman herbal yang semakin popular. Minuman ini dibuat dari bunga kering Hibiscus sabdariffa dan memiliki rasa yang segar dan asam. Produksi teh rosella membutuhkan waktu 2 hari untuk sekali proses produksi. Waktunya 80% dibutuhkan untuk penjemuran kelopak bunga rosela yang mengandalkan panas sinar matahari. Jika keadaan mendung atau musim hujan, produksi teh rosela menjadi kurang efisien dan butuh waktu lebih lama sehingga kesulitan untuk meningkatkan kapasitas produksi pada waktu permintaan tinggi atau pada masa panen bunga rosela sedang melimpah. Pengeringan menggunakan sinar matahari membutuhkan waktu yang lama, kualitas produk yang tidak seragam, serta kemungkinan terjadinya kontaminasi. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yaitu adanya penguatan teknologi fasilitasi produksi dengan food dehydrator sehingga akan bisa meningkatkan efisiensi proses dan kualitas produk dengan maksimal. Sehingga diharapkan dengan adanya food dehydrator untuk proses pengeringan maka kadar air rosela kering bisa mencapai 5-7%, waktu pengeringan maksimal 24 jam dengan suhu pengeringan maksimal 70°C.
Kata kunci: bunga rosela, food dehydrator, minuman herbal, pengeringan
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Alhalim, M. A., Maulana, I., Buana, E. S., & Saputro, W. (2024). Inovasi Pengeringan Bunga Rosella Ramah Lingkungan: Pemanfaatan Teknologi Solar Food Hydrator. TESME, 1(1), 56-65.
Amoasah, B., Appiah, F., & Kumah, P. 2018. Effect of Different Drying Methods on Proximate Composition of Three Accessions of Roselle (Hibiscus sabdariffa) Calyces. International Journal of Plant & Soil Science 21(1): 1-8.
Andarwulan, S., Nuraini, I., Ningrum, N. P., & Hubaedah, A. (2024). Teh Bunga Rosella Upaya Meningkatkan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur: Teh Bunga Rosella Upaya Meningkatkan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur. Jurnal Abadimas Adi Buana, 7(02), 304-311.
Dogara, A. M., Suleiman, A., Abubakar, A., & Usman, H. 2022. The effects of various drying techniques on physicochemical and nutritional qualities of roselle (Hibiscus sabdariffa L.) calyx. Plant Science Today 9(4): 874-881.
Fathurrahman, F., Aminy, M. H., & Rahayu, S. M. (2024). Valuasi Ekonomi Malvaceae di Pulau Lombok, Indonesia. Jurnal Ekobistek, 13(3), 149-154.
Joko, S. 2019. Catatan Ekspedisi Wilis I, Potensi Wisata Pegunungan Wilis (14). https://radarkediri.jawapos.com/events/02/02/2019/catatan-ekspedisi-wilis-i-potensi-wisata-pegunungan-wilis-14/ . Diakses 10 Februari 2023
Ledesma-Valladolid, J. P., Reynoso-Camacho, R., Nava-Morales, G. M., Vázquez-Barrios, M. E., Vázquez-Celestino, D., Dufoo-Hurtado, M. D., & Mercado-Silva, E. M. 2020. Quality properties of roselle (Hibiscus sabdariffa) calyxes as affected by drying process. Acta Horticulturae 1287: 145-152.
Pramana H. H. 2022. Bangkit dari pandemi, kompetisi bunga Rosella digelar di Kediri. https://www.antaranews.com/berita/2785485/bangkit-dari-pandemi-kompetisi-bunga-rosella-digelar-di-kediri . Diakses 10 Februari 2023.
Sasongko, D., Nisa, H., & Purwanto, H. 2019. Kinetic of Anthocyanin Degradation in Roselle Extract Dried with Foaming Agent at Different Temperatures. Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis 14(2): 320-325.
Syahidah, A., Agustina I N, Retno W. 2022. Sifat kimia dan organoleptik bubuk teh bunga rosella merah (Hibiscus sabdariffa Linn.) dengan variasi waktu pengeringan oven. Journal of Food and Agricultural Product Vol 2. No.1 Tahun 2022
Yunitasari R dan Sumarji. 2018. Strategi Pengembangan Agribisnis Rosela (Hibiscuss sabdariffa L) di Kabupaten Tulungagung. Magister Agribisnis 18(2): 54-68.
Refbacks
- There are currently no refbacks.