Penerapan Arsitektur Neo Vernakular pada Desain Pusat Kerajinan Rajut Surabaya

Anis Fitri Marhamah, Siti Azizah, Ika Ratniarsih

Sari


Kerajinan rajut adalah lebih dari sekadar kegiatan kreatif, tapi juga salah satu bentuk ekspresi budaya yang tetap berkembang di tengah-tengah masyarakat. Pada zaman sekarang, produk buatan tangan semakin populer karena ciri khas, nilai estetika, serta kesadaran konsumen yang meningkat mengenai isu keberlanjutan. Dalam dinamika kota metropolitan seperti Surabaya, permintaan akan tempat yang dapat menampung aktivitas kreatif, khususnya rajut, semakin mendesak. Dengan demikian, Pusat Kerajinan Rajut didesain untuk mendukung berbagai aktivitas mulai dari pelatihan, produksi, pameran, hingga interaksi komunitas yang bersifat kolaboratif. Perancangan ini menggunakan metode deskriptif melalui studi literatur dan studi kasus lapangan. Penerapan Arsitektur Neo Vernakular diwujudkan pada tatanan lahan yang mengadaptasi skema rumah Jawa, di mana pola hierarki dan keteraturan ruang diolah kembali agar sesuai dengan konteks tapak. Bentuk atap tradisional dimodifikasi dengan material modern untuk tetap mempertahankan identitas lokal sekaligus menjawab kebutuhan fungsional di iklim tropis. Selain itu, penerapan secondary skin bermotif rajut pada fasad bangunan berfungsi ganda, yakni memperkuat karakter budaya lokal sebagai identitas visual serta mengontrol cahaya dan panas matahari guna menciptakan kenyamanan termal di dalam ruang. Dengan demikian, hasil perancangan menunjukkan bahwa konsep Neo Vernakular tidak hanya menghadirkan nilai kearifan lokal, tetapi juga mampu beradaptasi dengan tuntutan fungsi, estetika modern, dan prinsip keberlanjutan.

Kata Kunci


Kerajinan rajut; Kreatif; Neo-vernakular

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aji, N., Sulisttyo, A., & Azizah, S. (2021). Penerapan Tema Neo Vernakular Pada Desain Fasilitas Asrama Indonesia Untuk Mahasiswa (S1) Di Kota Surabaya. Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Terapan.

Fajrine, G., Purnomo, A., & Juana, J. (2017). PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA STASIUN PASAR MINGGU. Seminar Nasional Cendekiawan, 3.

Fauzia, A. S., & Mardiana, C. (2019). DESAIN MEJA DAN KURSI WORKSHOP PORTABEL UNTUK KOMUNITAS RAJUT DI SURABAYA (STUDI KASUS : KOMUNITAS RAJUT LE.TRICOTEUR DI SURABAYA). Seminar Teknologi Perencanaan, Lingkungan, Dan Infrastruktur.

Narastri, E. A. N. A. M. (2023). Peningkatan Produktivitas Kearifan Lokal Kerajinan Tangan TasRajut Sebagai Bentuk Identitas Bangsa. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(9), 7131–7136. https://doi.org/10.54371/jiip.v6i9.2392

Nisa, R., Nirawati, M., & Handayani KN. (2025). PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA TATANAN MASSA PUSAT SENI DAN BUDAYA DI KECAMATAN WONOSARI. Senthong, 8(2).

Rahmawati, M., Widjajanti, W. W., & Ratniarsih, I. (2019). ASRAMA MAHASISWA NUSANTARA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR DI SURABAYA, JAWA TIMUR. https://ejournal.upi.edu/index.php/jaz/article/view/23761/13049

Rosdiana, A., & Wijanarko KD. (2018). RAJUTAN PADA KRIYA SENI HANDMADE. Suluh.

Widi, C., & Prayogi, L. (2020). Penerapan Arsitektur Neo-Vernakular pada Bangunan Buday dan Hiburan. Jurnal Arsitektur ZONASI, 3(3), 282–290. https://doi.org/10.17509/jaz.v3i3.23761

Wonoseputro, J. M. S. dan C. (2021). Fasilitas Pengembangan Ekonomi Kreatif di Surabaya. IX(1), 369–376.

Yolanda, O., Martilova, N., Islam, U., Sjech, N., & Djambek, M. D. (2024). Analisis Strategi Pengembangan Usaha Industri Kreatif dalam Meningkatkan Volume Penjualan (Studi Kasus: Sweetya Crochet Di Nagari Canduang Koto Laweh Kecamatan Candung Kabupaten Agam). 4, 10944–10953.




DOI: https://doi.org/10.31284/j.tekstur.2025.v6i2.8196

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.