Karakteristik Rumah Vernakular Sapo Tada: Adaptasi Arsitektur Hunian Masyarakat Pesisir Kaledupa Wakatobi

Wahyu Triya Prayudi, Dewi Larasati

Sari


Rumah panggung Sapo Tada merupakan salah satu bentuk arsitektur vernakular khas masyarakat pesisir Kaledupa, Kepulauan Wakatobi. Rumah ini dibangun dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan tropis, keterbatasan sumber daya, serta nilai-nilai budaya lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Namun, arus modernisasi dan perubahan sosial telah mendorong pergeseran preferensi masyarakat terhadap gaya dan material bangunan, yang berpotensi mengancam keberlanjutan warisan arsitektur ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik utama rumah Sapo Tada, sekaligus menganalisis perubahan pada aspek geometris, struktur, dan konstruksi akibat pengaruh modernisasi. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini, dengan metode pengumpulan data berupa observasi lapangan, dokumentasi visual, dan wawancara dengan warga lokal serta tukang bangunan tradisional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun telah terjadi modifikasi, terutama pada penggunaan material seperti beton dan penyederhanaan sambungan struktur, rumah Sapo Tada tetap mempertahankan bentuk dasar dan fungsi utamanya sebagai rumah panggung. Perubahan tersebut merupakan bentuk adaptasi terhadap keterbatasan bahan baku, terutama kayu, serta kebutuhan praktis masyarakat saat ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa arsitektur vernakular tidak harus dipertahankan secara kaku, tetapi dapat berkembang melalui adaptasi yang tetap menghargai nilai-nilai budaya. Implikasinya, pelestarian rumah Sapo Tada memerlukan pendekatan yang dinamis, yang mengakui bahwa inovasi dapat berjalan seiring dengan pelestarian identitas lokal.

Kata Kunci


Arsitektur Vernakular Kaledupa; Rumah Pesisir; Sapo Tada; Wakatobi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aini, Q. (2021). PERGESERAN DESAIN BANGUNAN DALAM MASA PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DI INDONESIA. Arsitekno, 8(2), 45. https://doi.org/10.29103/arj.v8i2.4394

Binar, M., Tutuarima, F., & Sialana, F. (2024). Kajian Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Budaya Perkawinan Adat Masyarakat Desa Gomar Sungai Kecamatan Aru Selatan Timur Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. JAMPARING: Jurnal Akuntansi Manajemen Pariwisata Dan Pembelajaran Konseling, 2(1), 142–155. https://doi.org/10.57235/jamparing.v2i1.1852

Djarot Purbadi, Y. (2015). MENELUSURI DAN MEMAHAMI ARSITEKTUR VERNAKULAR NUSANTARA. https://www.researchgate.net/publication/318671840

Erdiono, D. (2011). ARSITEKTUR ‘MODERN’ (NEO) VERNAKULAR di INDONESIA. Jurnal Sabua, 3, 32–39.

Eriyanto. (2015). Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Kencana. https://books.google.co.id/books?id=bLo-DwAAQBAJ

Habraken, N. J. (1978). General Principeles of About The Way Environment Exist. Departement of Architecture, MT, Massacuhussets.

Handayani, T., Saptaningtyas, R., Gazalba, Z., Pradana Ayu Putri Kamase, G., Chanifah Uzdah Bachtiar, J., & Intan Putri Mentari Indriani, N. K. A. (2021). Kajian Arsitektur Vernakular dan Ramah Lingkungan pada Gedung Kampus Universitas Mataram. SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi Dan Teknik Sipil, 1(2), 86–94. https://doi.org/10.29303/sade.v1i2.19

Hasan, L. O. A., Kadir, I., Ma’ruf, A., Indira, W., & Aulia, R. (2019). GALAMPA IDENTITAS KERAMAHAN DALAM ARSITEKTUR SAPO TADA KALEDUPA.

Howden-Chapman, P. (2004). Housing standards: a glossary of housing and health. Journal of Epidemiology & Community Health, 58(3), 162–168. https://doi.org/10.1136/jech.2003.011569

Iryana, W., & Mustofa, M. B. (2023). Upaya Pelestarian Cagar Budaya Batu Bedil Melalui Komunikasi Partisipatif Interpersonal Pada Masyarakat Lokal Di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. PURBAWIDYA: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi, 12(2), 138–155. https://doi.org/10.55981/purbawidya.2023.683

Kendall, S. H., & Dale, J. R. (2023). General principles about the way built environments exist. In The Short Works of John Habraken (pp. 45–57). Routledge. https://doi.org/10.4324/9781003011385-11

Lindamood, S. (1974). Housing as a Process. Housing and Society, 1(2), 22–28. https://doi.org/10.1080/08882746.1974.11430320

Mentayani, I., & Muthia, P. R. (2017). Menggali Makna Arsitektur Vernakular: Ranah, Unsur, dan Aspek-Aspek Vernakularitas. Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia 6, I109–I116. https://doi.org/10.32315/ti.6.i109

Pane, I. F., Siregar, N. R., & Lubis, R. N. (2020). Arsitektur Vernakular Berdasarkan Aspek Sosial-Budaya Pada Ruko Di Kota Medan. Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE), 3(1). https://doi.org/10.32734/ee.v3i1.846

Philokyprou, M. (2015). Continuities and Discontinuities in the Vernacular Architecture. ATHENS JOURNAL OF ARCHITECTURE, 1(2), 111. https://doi.org/10.30958/aja.1-2-2

Rapoport, A. (1994). Thirty three papers in environment-behavior research: includes a complete bibliography of the author's work. Urban International Press.

Rozalinna, G. M., & Anwar, V. L. N. (2021). Rusunawa dan Sandwich Generation: Resiliensi Masa Pandemi di Ruang Perkotaan. Brawijaya Journal of Social Science, 1(01), 63–79. https://doi.org/10.21776/ub.bjss.2021.001.01.5

Sadhu, V. K. K., & Srikonda, R. (2020). Transformation of Vernacular Houses – Causes And Scenario. International Journal of Engineering Trends and Technology, 68(5), 38–45. https://doi.org/10.14445/22315381/IJETT-V68I5P208S

Saraswaty, R. (2017). PERUBAHAN BANGUNAN TRADISIONAL KARO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR VERNAKULAR (Studi Kasus : Rumah Tinggal Masyarakat Karo di Desa Doulu, Berastagi, Kabupaten Tanah Karo). In JURNAL EDUCATION BUILDING (Vol. 3, Issue 2).

Sofyan, A. N., Sofianto, K., Sutirman, M., & Suganda, D. (2021). REGENERASI KEARIFAN LOKAL KESENIAN LEBON SEBAGAI BUDAYA LELUHUR PANGANDARAN, JAWA BARAT. Sosiohumaniora, 23(2), 158. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v23i2.24855

Somantri, G. R. (2005). MEMAHAMI METODE KUALITATIF. Makara Human Behavior Studies in Asia, 9(2), 57. https://doi.org/10.7454/mssh.v9i2.122

Subari, S., & Anwar, A. (2021). MODERNISASI ARSITEKTUR TRADISIONAL ISTANA DALAM LOKAL DI SUMBAWA (STUDI HISTORIS ARKEOLOGI). Jurnal Ilmiah Mandala Education, 7(4). https://doi.org/10.36312/jime.v7i4.2387

Suharjanto, G. (2011). Membandingkan Istilah Arsitektur Tradisional Versus Arsitektur Vernakular: Studi Kasus Bangunan Minangkabau dan Bangunan Bali. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 2(2), 592. https://doi.org/10.21512/comtech.v2i2.2808

Yanti, S., Dewi, C., & Ariatsyah, A. (2024). Tipologi Arsitektur Vernakular Berdasarkan Elemen Fisik Rumah Panggung di Desa Lamtimpeung. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Dan Perencanaan, 8(1), 6–16. https://doi.org/10.24815/jimap.v8i1.24807




DOI: https://doi.org/10.31284/j.tekstur.2025.v6i2.7620

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.