PENERAPAN TEMA ARSITEKTUR LATE MODERN PADA PERANCANGAN STADION SEPAK BOLA DI KABUPATEN TUBAN

Sugiyatno Sugiyatno, Sukarnen Sukarnen, Ika Ratniarsih

Abstract


Kabupaten Tuban memiliki antusiasme yang tinggi terhadap pertandingan sepak bola terutama ketika klub asal  daerah ini bertanding yaitu PERSATU. Klub yang bermain pada level kompetisi kasta teratas liga Indonesia ini menggunakan Stadion Loka Jaya sebagai home base. Stadion yang berkapasitas 2.000 ini memiliki beberapa kekurangan, sehingga kurang dapat memberikan kontribusi secara optimal baik bagi pesepakbolaan serta kabupaten tempatnya berada. Untuk itulah perancangan stadion sepak bola baru di kabupaten Tuban harus dilakukan mengingat potensi yang besar dari cabang olahraga sepak bola demi mendukung pembinaan pemain muda dan menggerakkan roda ekonomi di kabupaten Tuban. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif, studi lapangan dan studi literatus. Metoden pengumpulan data studi lapangan diperoleh dari survey langsung ke lokasi obyek yang dipilih  yaitu stadion Gelora Bung Karno di Jakarta dan stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya. Metode pengumpulan data studi literatur diperoleh dari media internet, obyek yang dipilih adalah stadion Hazza bin Zahed Stadium di Uni Emirat Arab dan Juventus Stadium di Italy. Perencanaan dan Perancangan Stadion Sepak Bola di Kabupaten Tuban ini berlokasi di kecamatan Tuban kelurahan Perbon tepatnya di sebelah utara berbatasan dengan Terminal Baru Tuban, sebelah timur berbatasan dengan area persawahan, sebelah selatan berbatasan dengan area persawahan dan sebelah barat berbatasan area persawahan yang memiliki tapak 50 hektar. Desain rancangan ini terdiri dari fasilitas utama yaitu: stadion. Fasilitas penunjang yaitu: fasilitas parkir pengelola, fasilitas parkir pengunjung, fasilitas pengelola, fasilitas komersil dan fasilitas servis. Untuk pendekatan perencanaan dan perancangan menggunakan tema Late Modern yaitu suatu aliran yang mempunyai maksud yang sederhana, tetapi ditampilkan secara berlebihan yaitu berupa penonjolan-penonjolan pada struktur, bahan, bentuk dan utilitas. Konsep makro yang digunakan adalah sportif yang mengekspos kolom-kolom utama stadion yang memberi kesan fair play/keadilan sehingga tercipta sebuah desain yang semangat, bergerak dan bertenaga namun tetap memiliki identitas kabupaten Tuban. Konsep mikro bentuk dinamis yaitu dengan bentuk kolom-kolom yang ditekuk berbeda-beda antar yang lain yang terkesan bergerak, semangat dan bertenaga sehingga menjadi satu kesatuan ruang dengan hubungan yang baik. Konsep mikro ruang expresif yaitu penggunaan warna merah dan hijau yang dapat meningkatkan suporter dan mengacu semangat dalam bermain. Konsep mikro tatanan lahan terarah yaitu dengan sirkulasi terpusat, dimana sirkulasinya mengelilingi stadion sehingga pengunjung yang datang dapat ditujukan kepada sirkulasi yang jelas.

Keywords


Stadion Sepak Bola, Late Modern, Tuban

Full Text:

PDF

References


Badan Liga Indonesia 2006, Standar Kelayakan Stadion Versi Badan Liga Indonesia, Manual Liga Indonesia, Jakarta.

FIFA, 2007 Football Stadiums Technical Recommendations And Requirements, Federation International the Football Association, Zurich

Neufert, Ernst dan Sjamsu Amril, 1995, Data Arsitek, jilid 2 edisi ke 2, penerbit Erlangga, jakarta.

Neufert, Ernst dan Sunarto Tjahjadi, 1997, Data Arsitek, jilid 2 edisi ke 2, penerbit Erlangga, jakarta.

UEFA. 2010,Stadium Infrastructure Regulations 2010, Union of European Football Association, Nyon.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Teknologi Perencanaan, Perancangan, Lingkungan dan Infrastruktur

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.