PENGARUH PENGALAMAN KERJA, SAFETY MORNING TALK (SMT), DAN POSTER K3 TERHADAP KECELAKAAN KERJA YANG DIMODERASI OLEH KEPATUHAN PROSEDUR KERJA

Gita Ayu Agustin, Feri Harianto

Abstract


Semua pekerjaan mengandung resiko terjadi kecelakaan salah satunya yaitu pekerjaan pembangunan proyek konstruksi, dengan demikian tidak menuntut kemungkinan jika sering terjadi kecelakaan terhadap pekerja dilokasi proyek. Pengalaman kerja, safety morning talk, poster K3, dan kepatuhan prosedur kerja diperkirakan memiliki potensi mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja dimoderasi oleh kepatuhan prosedur kerja. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan metode non probability sampling disertai teknik purposive sampling. Responden penelitian adalah mandor,tukang dan kuli. Penyebaran kuesioner di 2 proyek, yaitu Proyek Pembangunan Apartemen Grand Dharmahusada Lagoon dan Pembangunan Rumah Sakit Katolik St Vicentius Paulo (RKZ). Berdasarkan hasil analisis sebelum dimoderasi pengalaman kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap kecelakaan kerja (Y) (T-statistic = 2,107 > 1,96). sedangkan safety morning talk (X2) tidak berpengaruh terhadap kecelakaan kerja (Y) (T-statistic = 0,072 < 1,96). Poster K3 (X3) berpengaruh signifikan terhadap kecelakaan kerja (Y) (T-statistic = 5,250 > 1,96). Untuk setelah dimoderasi (X1) tidak berpengaruh terhadap (Y) yang dimoderasi (Z) (T-statistics 0,002 <1,96). Untuk (X2) tidak berpengaruh terhadap (Y) yang dimoderas i (Z) (T-statistics 0,016 <1,96).  (X3) tidak berpengaruh terhadap (y) yang dimoderasi (Z) (T-statistics 0,029 <1,96), dan variabel (X1),(X2), dan (X3) tidak berpengaruh terhadap (Y) yang dimoderasi oleh (Z) variabel kepatuhan prosedur kerja (Z) tidak berfungsi sebagai variabel moderate.

Keywords


kecelakaan kerja. pengalaman kerja, safety morning talk, poster K3,kepatuhan prosedur kerja

Full Text:

PDF

References


Hertanto, Eko. 2017. Kuesioner Pengalaman Kerja Pegawai (Model Bill Foster). Program Pasca sarjana.

Kurniawan. dkk. 2017. Hubungan Faktor Karakteristik Pekerja, Safety Morning Talk (SMT) dan Housekeeping dengan KejadianMinor Injury pada Pekerja Di Proyek Pembangunan Gedung Kantor PT. X Jakarta. Dimensi,Vol 5 (3).

Menteri Tenaga Kerja. 1996. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: PER. 05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan. Jakarta.

Nurseto, Adhi. 2016. Studi Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Pembangunan Rs Indriati Solo Baru Bagian Mechanical Electrical oleh Pt. Indomeco Primatama. Surakarta.

Pandie, Helda J.M. dan Berek, Noorce Christiani 2007. Hubungan Karakteristik Tenaga Kerja dan Faktor Pekerjaan dengan Kecelakaan Kerja Di Perusahaan Meuble Kayu Kelurahan Oesapa Kota Kupang. MKM Vol. 02 (1).

Pangkey, Febyana. 2012. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada Proyek Konstruksi Di Indonesia (Studi Kasus : Pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno-Manado). Dimensi, Vol 2 (2): 100-113.

Restuputri, Dian Palupi dan Sari, Resti Prima Dyan. 2015. Analisis Kecelakaan Kerja dengan Menggunakan Metode Hazar dan Doperability Study (Hazop). Fakultas Teknologi Industri Universitas Muhammadiyah Malang. Dimensi,Vol 14 (1).

Sulaeman, Ardika. 2014. Pengaruh Upah dan Pengalaman Kerja terhadap Produktivitas Karyawan Kerajinan Ukiran Kabupaten Subang. Dimensi, Vol 13 (1): 91–100.

Sulistiyo, Hariyadi. 2018. Pengaruh Poster Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kedisiplinan Budaya K3 Di Proyek Konstruksi Pembangunan Gedung Serbaguna Sidoarjo. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Fakultas Teknik Sipil Institut Adhi Tama Surabaya.

Suyono, Karina Zain dan Nawawinetu, Erwin Dyah. 2013. Hubungan antara Faktor Pembentuk Budaya Keselamatan Kerja dengan Safety Behavior Di Pt. Dokdan Perkapalan Surabaya Unit Hull Construction. Dimensi, Vol. 2 (1): 67–74.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Teknologi Perencanaan, Perancangan, Lingkungan dan Infrastruktur

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.