Pengaruh Laju Alir Fluida Panas dan Fluida Dingin terhadap besarnya Transfer Panas pada Alat Heat Exchanger

Katherine Putri IM, Rachma Allifia, Erna Dia Purwita Sari, Dinar Pratiwi, Erlinda Ningsih

Abstract

Heat Exchanger banyak digunakan di berbagai industri tenaga atau industri lainnya dikarenakan mempunyai banyak keuntungan. Pada suhu fluida di dalam penukar panas pada umumnya tidak konstan, tetapi berbeda dari satu titik ke titik lainnya pada waktu panas mengalir dari fluida yang panas ke fluida yang dingin. Pada penelitian ini menggunakan alat heat exchanger jenis shell and tube yang berarti 1 lewatan pada shell dan terdapat 2 lewatan pada tube dengan aliran counter flow. Aliran counter flow adalah aliran yang mengalir secara berlawanan. Semakin besar laju alir fluida dingin dan fluida panas maka transfer panas yang dihasilkan juga akan meningkat. Pada saat fluida panas 5,33 ft3/h nilai Q sebesar 513,726 btu/h, pada fluida panas 9,91 ft3/h nilai Q sebesar 690,634 btu/h, sedangkan pada fluida panas 10,68 ft3/h nilai Q sebesar 885,105 btu/h. Pada saat fluida dingin 4,07 ft3/h nilai Q sebesar 513,726 btu/h, pada fluida panas 4,58 ft3/h nilai Q sebesar 690,634 btu/h, sedangkan pada fluida panas 9,92 ft3/h nilai Q sebesar 885,105 btu/h.
Kata kunci: Heat Exchanger, laju alir, fluida, Transfer, panas

Keywords

Heat Exchanger, laju alir, fluida, Transfer, panas

Full Text:

PDF

References

K. Thulukkanam, “Heat Exchanger Design Handbook, Second Edition - Kuppan Thulukkanam,” p. 1260, 2013.

J. Saari, “Faculty of Technology LUT Energy HEAT EXCHANGER,” pp. 1–101, 2011.

A. Husen, T. M. I. Akbar, and N. Cholis, “Analisis pengaruh kecepatan aliran fluida dingin terhadap efektivitas shell and tube heat exchanger,” vol. 16, no. Vc, pp. 1–10, 2020.

R. Shanahan and A. Chalim, “STUDI LITERATUR TENTANG EFEKTIVITAS ALAT PENUKAR PANAS SHELL AND TUBE 1-1 SISTEM FLUIDA GLISERIN –,” vol. 6, no. 9, pp. 164–170, 2020.

E. Ningsih, Fitriana, and D. Pratiwi, “Desain Alat Penukar Panas Tipe Shell and Tube dengan Material Stainless Steel,” pp. 81–89, 2022.

A. A. Permanasari, P. Puspitasari, S. Sukarni, and R. Wulandari, “Performance Enhancement of Shell and Tube Heat Exchanger on Parallel Flow with Single Segmental Baffle,” J. Mech. Eng. Sci. Technol., vol. 4, no. 1, pp. 43–53, 2020, doi: 10.17977/um016v4i12020p043.

B. Septian, A. Aziz, and P. D. Rey, “Design of Heat Exchanger Shell and Tube,” J. Baut dan Manufaktur, vol. 03, no. 1, pp. 53–60, 2021.

Burmawi, Mulyanef, and A. P. Saputra, “Analisa Unjuk Kerja Dari Heat Exchanger Tipe Shell And Tube Menggunakan Air Sebagai Fluida Panas Dan Fluida Dingin,” Menara Ilmu, vol. 15, no. 1, pp. 1–8, 2021.

R. I. Yaqin, M. Huda, M. Tumpu, Y. E. Priharanto, and J. Preston, “Analisa Perpindahan Panas Heat Exchanger Mesin Induk ( Studi Kasus : Km . Sumber Mutiara ),” vol. 8, pp. 53–60, 2022.

G. Marawijaya, T. Tahdid, L. Trisnaliani, and C. Purna, “Protoype Heat Exchanger Type Shell and Tube Ditinjau Dari Variasi Jarak Baffle Dan Laju Alir Massa Udara Panas,” J. Kinet., vol. 10, no. 01, pp. 18–23, 2019.

M. Bakrie and M. Fatimura, “Optimalisasi Rancangan Shell-Dan-Tube Heat Exchagers (Tinjauan Literatur),” J. Redoks, vol. 5, no. 2, p. 116, 2020, doi: 10.31851/redoks.v5i2.4992.

R. Beldar and S. Komble, “Mechanical Design of Shell and Tube Type Heat Exchanger as per ASME Section VIII Div.1 and TEMA Codes for Two Tubes,” Int. J. Eng. Tech. Res., vol. 8, no. 7, pp. 1–4, 2018.

A. Shalsa, B. Wardhani, and A. T. Labumay, “Influence of Fluid Inflow Rate on Performance Effectiveness of Shell and Tube Type Heat Exchanger,” 2022, doi: 10.31284/j.jmesi.2022.v2i1.2993.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.