EVALUASI KUALITAS PELAYANAN HALTE DAN PENGEMBANGANNYA DI KOTA SURABAYA UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN
Abstract
Pembangunan dan pengembangan infrastruktur untuk mendukung aktivitas masyarakat sedang mendapatkan perhatian dari Pemerintah saat ini. Halte merupakan salah satu infrastruktur perkotaan yang sangat diperlukan bagi pengguna angkutan umum. Kondisi halte perlu dievaluasi dan dikembangkan agar dapat berfungsi secara optimal dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat menuju terwujudnya infrastruktur yang berwawasan lingkungan.
Tujuan studi ini adalah mengetahui kualitas pelayanan halte sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan konsep infrastruktur yang berwawasan lingkungan. Metode pengumpulan data dengan observasi lapangan dan wawancara serta membagikan kuisioner kepada 130 orang pengguna. Teknik analisis data berupa deskriptif kuantitatif dan Importance Performance Analysis (IPA).
Hasil yang diperoleh adalah kualitas pelayanan halte masih belum memuaskan dengan nilai x = 3,62 dan y = 4,63. Atribut– atribut yang berada dalam kuadran A harus lebih diprioritaskan dan diperbaiki, sehingga kinerjanya meningkat dan menjadi lebih baik lagi, karena atribut – atribut ini memiliki nilai kepentingan yang tinggi bagi konsumen, namun kinerjanya masih kurang memuaskan. Atribut–atribut yang berada pada kuadran ini yaitu memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna halte, kepedulian pengguna halte terhadap kebersihan, kemudahan untuk menjangkau halte dan angkutan umum. Dalam konsep pengembangan infrastruktur yang berwawasan lingkungan diperlukan disain bangunan halte yang berkonsep green infrastructure, interkonektivitas yang lebih baik dengan angkutan umum dan jalur pejalan kaki, ketersediaan tempat sampah yang mencukupi, jalur hijau yang semakin baik dan indah, dan tempat duduk yang nyaman dan aman.Keywords
Full Text:
PDFReferences
BPS. (2015). Surabaya dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Surabaya.
Dirjenhubdat. (1996). Pedoman Teknis Perekayasaan Tempat Pemberhentian Kendaraan Penumpang Umum. Departemen Perhubungan. Jakarta.
European Commision. (1998). QUATTRO Final Report: Synthesis and Recommendations. Online. http://europa.eu.int/comm/transport/extra/final_reports/urban/quattro.pdf.
Evans, J. E. (2004). Chapter 9: Transit Scheduling and Frequency. TCRP Report 95: Traveler Response to Transportation System Changes, Transportation Research Board. Washington.
Gultom, Hansen Samuel Arberto, Joewono, Tri Basuki. (2014). Kualitas Pelayanan Halte Trans Metro Bandung. Jurnal Transportasi Volume 14 No. 1 April 2014: 69-78. Bandung.
Hook, W. (2009). Bus Rapid Transit: A Cost-Effective Mass Transit Technology. The Institute for Transportation and Development Policy. New York.
Kurniawan, Ade, Darajat, Teddy M. (2011). Desain Halte untuk Masyarakat Urban (Studi Kasus: Daerah Jakarta dan Sekitarnya). Inosains Volume 6 Nomor 1, Februari 2011. Jakarta.
Kusuma G. P., Santosa W., Sutandi A. C., dan Joewono T. B. (2007). Estimasi Pelayanan Operasional Bus Lane di Bandung. Jurnal Transportasi 7 (2): 127-136. Bandung.
Prihastusti, Novrida. (2009). Evaluasi Pengaruh Penempatan Halte Bus Trans Jogja terhadap Kendaraan Lain (Studi Kasus: Halte Bus Trans Jogja Jl. Mangkubumi (Tugu), Jl. Malioboro (Kepatihan) dan Jl. KHA. Dahlan (Ngadiwinatan)). Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.
Woodson E. Wesley. 1981. Human Factors Design Handbook. McGraw-Hill Book Company. New York.
Yurtseven, H. R. 2006. Service Quality of Troy: An Importance Satisfaction Analysis. Tourismos: An International Multidisciplinary Journal of Tourism. 1 (2): 59-73.
Refbacks
- There are currently no refbacks.