Analisis Perbandingan Biaya Operasional Antara Kendaraan Listrik, Bensin dan Diesel
Abstract
Mobil listrik bisa menjadi solusi kendaraan ramah lingkungan dan mengurangi beban pemerintah dalam melakukan impor minyak bumi. Salah satu halangan dalam menggunakan kendaraan listrik adalah tidak ada rincian pasti berapa biaya operasional yang diperlukan dalam menggunakan mobil listrik. Pada paper ini mencoba menghitung dan membandingkan biaya operasional dari mobil listrik dengan mobil pembakaran dalam. Mobil pembakaran dalam yang digunakan adalah dengan bahan bakar bensin dan diesel. Jenis kendaraan yang digunakan adalah Nissan Leaf sebagai mobil listrik, Toyota Avanza untuk kendaraan bensin dan Suzuki Ertiga untuk kendaraan diesel. Ketiga kendaraan ini menggunakan spesifikasi di tahun 2013. Hasil dari perhitungan selama 10 tahun dengan asumsi jarak tempuh, waktu servis dan pergantian suku cadang sesuai dengan petunjuk teknis dari dari masing-masing pabrikan. Hasil perhitungan didapatkan bahwa Nissan Leaf memerlukan biaya sebesar Rp 161.570.640.-, untuk Toyota Avanza Rp 123.325.084.- dan Suzuki Ertiga Rp 108.996.469,-. Biaya operasional yang mahal untuk mobil listrik sebagian besar karena harga baterai yang masih mahal. Namun permasalahan tersebut akan teratasi dengan semakin matangnya teknologi baterai, sehingga membuat baterai semakin awet dan harga semakin terjangkau.
Full Text:
PDFReferences
Tim Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, “Indonesia Energy Out Look 2019,” J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2019.
B. P. Resosudarmo, D. A. Nurdianto, and A. A. Yusuf, “Greenhouse Gas Emission in Indonesia: The Significance of Fossil Fuel Combustion,” Reg. Dev. Energy Environ. Indones., no. July 2020, pp. 146–159, 2009.
K. Schwab, Insight Report - World Economic Forum. 2019.
Y. R. Damuri, “Infrastructure in Indonesian Economic Development: Potentials & Issues,” Japan SPOTLIGHT, no. November / December, pp. 16–19, 2017.
R. Rahman, “Analisa biaya operasi kendaraan (bok) angkutan umum antar kota dalam propinsi rute palu - poso,” Rekayasa dan Manaj. Transp., vol. II, no. 1, pp. 8–21, 2012.
Ching Chuen Chan, “the Rise & Fall of Electric,” Proc. IEEE, vol. 101, no. 1, pp. 206–212, 2013.
D. Kettles et al., “Electric Vehicle Sales and Future Projections,” Appl. Energy, vol. 168, no. January, pp. 434–443, 2016, [Online]. Available: http://fsec.ucf.edu/en/publications/pdf/fsec-cr-1987-14.pdf%5Cnhttp://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0306261916300988%5Cnhttp://dx.doi.org/10.1016/j.jpowsour.2016.09.157%5Cnhttp://dx.doi.org/10.1016/j.epsr.2015.11.019.
J. Laurikko, R. Granström, and A. Haakana, “Assessing range and performance of electric vehicles in Nordic driving conditions - Project ‘RekkEVidde,’” World Electr. Veh. J., vol. 5, no. 1, pp. 45–50, 2012, doi: 10.3390/wevj5010045.
M. Mruzek, I. Gajdá?, ?. Ku?era, and T. Gajdošík, “The Possibilities of Increasing the Electric Vehicle Range,” Procedia Eng., vol. 192, pp. 621–625, 2017, doi: 10.1016/j.proeng.2017.06.107.
B. Setyono and D. A. Patriawan, “Desain dan Analisis Performasi Sistem Penggerak Purwarupa Kendaraan Hibrid Bertenaga Udara dan Listrik ‘Bed 18’ menggunakan ‘Scotch Yoke Mechanism,’” J. ITATS, pp. 45–52, 2018, doi: 10.31284/j.iptek.2018.v22i2.
B. Setyono, D. A. Patriawan, A. W. Putra, H. Irawan, and E. A. Zuliari, “Design Steering System with Independent Front Wheel Drive of the Hybrid Vehicle-Air Pressure and Electrical,” in IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 2019, vol. 462, no. 1, doi: 10.1088/1757-899X/462/1/012013.
D. Hang, D. McFadden, K. Train, and K. Wise, “Is vehicle depreciation a component of marginal travel cost?: A literature review and empirical analysis,” J. Transp. Econ. Policy, vol. 50, no. 2, pp. 132–150, 2016.
T. Klier and J. Linn, “Federal Reserve Bank of Chicago Carbon Dioxide Emissions Rates of,” 2012.
Refbacks
- There are currently no refbacks.