PENGARUH ALTERASI, KEKAR, DAN SESAR PADA AKUIFER VULKANOKLASTIK KULONPROGO DOME, KOKAP, SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA

Nazwa Khoiratun Hisan, Arhananta Arhananta, Anggita Mahyudani Rkt.

Abstract


Keadaan air tanah pada daerah OAF (Old Andesite Formation) memilki ketersediaan yang terbatas dikarenakan kondisi batuan kedap air yang mendominasi. Belum ada penelitian dari tahun 2011 sampai sekarang yang membahas mengenai hubungan antara alterasi hidrotermal dengan jenis akuifer, respon batuan terhadap air tanah, dan ketinggian muka air tanah. Daerah penelitian terletak di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian terdiri atas interpretasi data sekunder geologi meliputi citra, anomali bouger, dan geolistrik;  pemetaan surface meliputi measuring section, scanline, dan ketinggian muka air tanah. Stratigrafi daerah penelitian dari tua ke muda yaitu Formasi Kebo-Butak sebagai akuiklud yang termasuk dalam OAF serta Intrusi Andesit sebagai akuifug. Pada pembagian satuan geomorfik daerah penelitian terbagi atas dua satuan geomorfik yaitu satuan bentuk asal fluvial dan vulkanik, dari satuan tersebut terbagi lagi menjadi dua satuan bentuk lahan diantaranya Perbukitan Vulkanik Terdenudasi dan Dataran Fluvial. Struktur yang berkembang pada daerah penelitian dari data citra, geologi permukaan, dan anomali gaya berat yaitu kelurusan struktur geologi yang berarah utara-selatan dan sesar mendatar kiri yang berarah timur lautbarat daya. Hidrogeologi pada daerah penelitian terdiri atas akuifer alterasi tidak tertekan dan akuifer celah tidak tertekan. Terdapat dua tipe alterasi yaitu alterasi tipe propilitik sebagai akuifer dan alterasi tipe argilik sebagai akuiklud. Akuifer celah tidak tertekan terdapat pada zona sesar mendatar kiri dengan kelurusan timur laut-barat daya. Penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk mengkaji mengenai geometri akuifer.

Full Text:

PDF

References


Murwanto, H., 2001. The Ancient Lake Envirentment In Borobudur Area Central Java, Buletin Teknologi Mineral. Jurusan Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta

Prasetyadi, C., 2007, Evolusi tektonik Paleogen Jawa bagian timur, Disertasi Doktor, ITB Bandung, not published, 323 pages.

Ubaidi, E., 2017, Menggali Potensi Geoheritage Untuk Pembangunan Berkelanjutan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 19 pages.

Winardi, S., dkk, 2013 The Potential of Eocene Shale of Nanggulan Formation as a Hydrocarbon Source Rock, Indonesian Journal of Geology, Vol. 8 No. 1 March 2013: 13-23.

Widagdo, A., 2016, Kajian Pendahuluan Kontrol Struktur Geologi Terhadap Sebaran BatuanBatuan Di Daerah Pegunungan KulonprogoYogyakarta, PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9.

Maryanto, S., 2013, Sedimentologi Batugamping Formasi Jonggrangan Di Sepanjang Lintasan Gua Kiskendo, Girimulyo, Kulonprogo, JURNAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL 23 (2), 105-120.




DOI: https://doi.org/10.31284/j.semitan.2019.849

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan