PERBANDINGAN HASIL ANALISIS KERENTANAN AIRTANAH DENGAN METODE SVV DAN DRASTIC BERDASAR LITERATUR

Genadi Toar Nainggolan, Tedy Agung Cahyadi, Nur Ali Amri

Abstract


Kegiatan penambangan material sirtu memberikan dampak positif dan negatif, dampak positifnya adalah bahan galian yang diambil dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam membangun infrastruktur dan sarana prasarana. Dampak negatif dari kegiatan pertambangan material sirtu adalah terjadinya perubahan tata guna lahan yang mempengaruhi potensi resapan air dan berdampak pada ketersediaan air tanah baik secara kuantitas maupun kualitas. Analisis kerentanan air tanah dilakukan sebagai upaya awal dalam menanggulangi penurunan potensi air tanah yang berpengaruh terhadap penurunan muka air tanah (groundwater level), debit air tanah, penurunan permukaan tanah (surface/land subsidence), dan kualitas air tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan hasil analisis kerentanan air tanah akibat kegiatan penambangan dengan menggunakan metode SVV dan DRASTIC. Kedua metode ini digunakan sebagai metode pembobotan dan penilaian. Metode DRASTIC dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:, curah hujan, , media tanah, konduktivitas hidraulik, kedalaman muka air tanah, topografi (lereng), dan media akuifer, sedangkan metode SVV dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: ketebalan dari zona tidak jenuh air, nilai recharge atau perkolasi, dan tipe material zona tidak jenuh air. Kedua metode ini diharapkan dapat mengetahui tingkat kerentanan air tanah erosi yang terjadi di daerah penelitian.

Keywords


kerentanan; airtanah; metode; tambang; drastic; svv

Full Text:

PDF

References


Aller, L., Bennett, T., Lehr, J. H., Petty, R. J., & Hackett, G. (1987). DRASTIC: A standardized system for evaluating ground water pollution potential using hydrogeologic settings. US Environmental Protection Agency. Washington, DC, 455.

Akhtar, Malik M., Bailey, Earl., dan Dawood, Ammar S. 2015. Evaluation of Local Groundwater Vulnerability Based on DRASTIC Index Method in Lahore, Pakistan. Geofisica International, 54, 67-81.

Babiker, I. S., Mohamed, M. A., Hiyama, T., & Kato, K. (2005). A GIS-based DRASTIC model for assessing aquifer vulnerability in Kakamigahara Heights, Gifu Prefecture, central Japan. Science of the Total Environment, 345(1-3), 127-140.

Gogu, R. C., & Dassargues, A. (2000). Current trends and future challenges in groundwater vulnerability assessment using overlay and index methods. Environmental geology, 39(6), 549-559.

Hamza, M. H., Added, A., Rodriguez, R., Abdeljaoued, S., & Mammou, A. B. (2007). A GIS-based DRASTIC vulnerability and net recharge

reassessment in an aquifer of a semi-arid region (Metline-Ras Jebel-Raf Raf aquifer, Northern Tunisia). Journal of Environmental Management, 84(1), 12-19.

Heru, H., & PE, P. D. (2014). Pemodelan Air Tanah Daerah Penambangan Batubara Pit Terbuka di Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. In Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-7.

Karan, S. K., Samadder, S. R., & Singh, V. (2018). Groundwater vulnerability assessment in degraded coal mining areas using the AHP–Modified DRASTIC model. Land Degradation & Development, 29(8), 2351-2365.

Kumar, P., Bansod, B. K., Debnath, S. K., Thakur, P. K., & Ghanshyam, C. (2015). Index-based groundwater vulnerability mapping models using hydrogeological settings: a critical evaluation. Environmental Impact Assessment Review, 51, 38-49.

Kusuma, K. I. (2009). Studi kerentanan air tanah menggunakan metode DRASTIC di urban area Kota Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Neshat, A., Pradhan, B., Pirasteh, S., & Shafri, H. Z. M. (2014).Estimating

groundwater vulnerability to pollution using a modified DRASTIC model in the Kerman agricultural area, Iran. Environmental earth sciences, 71(7), 3119-3131.

Pedreira, R., Kallioras, A., Pliakas, F., Gkiougkis, I., & Schuth, C. (2015). Groundwater vulnerability assessment of a coastal aquifer system at River Nestos eastern Delta, Greece. Environmental Earth Sciences, 73(10), 6387-6415.

Piscopo, Gennaro. 2001. Groundwater Vulnerability Map Explanatory Notes. NSW Department of Land and Water Conservation.

Pujianto, E., Supangkal, H., Utomo, N. M., & Hakim, A. (2011). Studi Pengaruh Penambangan Batubara Terhadap Kondisi Potensi Air Tanah di Daerah Kalimantan Selatan. Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara.

Rahman, A. (2008). A GIS based DRASTIC model for assessing groundwater vulnerability in shallow aquifer in Aligarh, India. Applied geography, 28(1), 32-53.

Rose´n L (1994) A study of the DRASTIC methodology with emphasis on Swedish conditions. Ground Water 32(2):278–284

Rundquist, D. C., Peters, A. J., Di, L., Rodekohr, D. A., Ehrman, R. L., & Murray, G. (1991). Statewide groundwater?vulnerability assessment in nebraska using the drastic/GIS model. Geocarto international, 6(2), 51-58.

Smith, P. A., Scott, H. D., & Fugitt, T. (1994). Influence of geographic database scale on prediction of groundwater vulnerability to pesticides. Soil and Sediment Contamination, 3(3), 285-298.

Souvannachith, T., Putra, D. P. E., & Hendrayana, H. (2017). Assessment of groundwater contamination hazard by nitrate in Samas area, Bantul district, Yogyakarta, Indonesia. Journal of Applied Geology, 2(1), 36-47.

Wang, J., He, J., & Chen, H. (2012). Assessment of groundwater contamination risk using hazard quantification, a modified

DRASTIC model and groundwater value, Beijing Plain, China. Science of the Total Environment, 432, 216-226.

Widyastuti, M., Notosiswoyo, S., dan Anggayana, K. 2006. Pengembangan Metode DRASTIC untuk Prediksi Kerentanan Air Tanah Terhadap Pencemaran di Sleman. Majalah Geografi Indonesia, Vol. 20, No.1, hal 33 – 51.




DOI: https://doi.org/10.31284/j.semitan.2020.1075

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan