PENCEGAHAN ABRASI PANTAI TIMUR SURABAYA MELALUI DESAIN EKOWISATA HUTAN MANGROVE WONOREJO SURABAYA

Suci Ramadhani

Abstract


Indonesia memiliki rencana pengembangan kepariwisataan terutama wisata alam. Banyak potensi alam yang rusak karena belum adanya pengelolaan khusus, salah satunya adalah hutan mangrove. Beberapa daerah di Indonesia telah membuat perencanaan proyek ekowisata hutan mangrove, termasuk di Kota Surabaya. Namun perencanaan tersebut harus memiliki konsep yang berkesinabmbungan agar sesuai dengan tujuan konservasi alaam dan nilai utama dari hutan mangrove itu sendiri, yaitu pencegahan abrasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan komparasi model wisata hutan Mangrove Surabaya dengan model wisata mangrove yang menjadi salah satu wisata alam konservasi dan metode deskripsi dengan memberikan konsep desain yang mampu mengangkat area wisata. Dari hasil survey dan perbandingan model yang telah dilakukan, maka model ekowisata dan eduwisata sebagai penerapan alternatif wisata alam menjadi rancangan dengan konsep memperkenalkan hutan mangrove kepada pengunjung dan squence tour untuk melihat keanekaragaman manfaat dari hutan mangrove tersebut untuk mencegah bencana alam dan abrasi laut.

Keywords


desain wisata, hutan mangrove, konservasi

Full Text:

PDF

References


Adikampana, I Made. 2017. Buku Ajar : Pariwisata Berbasis Masyarakat, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana, Bali.

Akbar, Aji Ali, Junun Sartohadi, Tjut Sugandawaty Djohan, and Su Ritohardoyo. 2017. “Erosi Pantai, Ekosistem Hutan Bakau Dan Adaptasi Masyarakat Terhadap Bencana Kerusakan Pantai Di Negara Tropis (Coastal Erosion, Mangrove Ecosystems and Community Adaptation to Coastal Disasters in Tropical Countries).” Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 15, Issue 1, UNDIP 15(1): 1.

Asmin, Ferdinal. 2013. “Ekowisata Dan Pembangunan Berkelanjutan (Dimulai Dari Konsep Sederhana).” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9): 1689–99.

Istijono, Bambang. 2013. “Tinjauan Lingkungan Dan Penanggulangan Abrasi Pantai Padang - Sumatera Barat.” Jurnal Rekayasa Sipil (JRSUnand), Vol. 9 No. 2 9(2): 42.

K.C., Anup. 2018. “Tourism and Its Role in Environmental Conservation.” Journal of Tourism and Hospitality Education 8(May): 30–47.

Muntiaha, Grety I J, Pingkan P Egam, and Judy O Waani. 2017. “Penerapan Konsep Urban Tourism Pada Perancangan Permukiman Sindulang Satu Di Manado.” Jurnal Fraktal , Vol. 3, No. 1, Universitas Sam Ratulangi 3(1): 41–50.

Nurdin, Muhammad. 2011. “Wisata Hutan Mangrove Wonorejo : Potensi Ecotourism Dan Edutourism Di Surabaya.” Jurnal Kelautan 4(1): 11–17.

Rizky Fauzi Widagdo, Agung Sugiri. 2014. “PENDAHULUAN Mangrove Adalah Hutan Yang Tumbuh Di Daerah Pantai , Biasanya Terdapat Di Daearah Teluk Dan Di Muara Sungai Yang Dicirikan Oleh : Tidak Terpengaruh Iklim , Dipengaruhi Pasang Surut , Tanah Tergenang Air Laut , Tanah Rendah Pantai , Hutan Tidak.” Jurnal Teknik PWK Vol. 3 No. 2, UNDIP Semarang 3(2): 285–94.

Syah, Achmad Fachruddin. 2020. “Penanaman Mangrove Sebagai Upaya Pencegahan Abrasi Di Desa Socah.” Jurnal Ilmiah Pangabdhi 6(1): 13–16.

Tjaturahono Budi Sanjoto, Sunarko, Satyanta Parman. 2010. “Jurnal Geografi.” Jurnal Geografi ,Volume 13, No. 1, Universitas Negeri Semarang 3(1): 204–15.




DOI: https://doi.org/10.31284/j.semitan.2020.1007

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan