Evaluasi dan Perencanaan Perbaikan Fisik Lingkungan dan Perilaku Minum Obat Penderita TB Paru Studi Kasus di Wilayah Ambunten Kabupaten Sumenep

A.H. Rasihan Anwar, Agus Budianto

Abstract

Puskesmas Ambunten, Kabupaten Sumenep adalah wilayah kerja dengan jumlah kasus TB paru BTA (+) tertinggi di kabupaten Sumenep. Pada tahun 2017 dengan suspek berjumlah 67 orang menunjukkan penemuan kasus BTA (+) dan pada tahun yang 2019 seluruh kasus baru BTA (+) berjumlah 75 orang berusia ≥ 15 tahun. Lingkungan tempat tinggal yang tidak memenuhi syarat rumah sehat dapat mendukung timbulnya penyakit dengan media lingkungan (udara, air, dan tanah). Lingkungan tempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Ambunten, Kabupaten Sumenep memiliki angka tertinggi untuk persentase rumah yang belum memenuhi syarat rumah sehat di Kabupaten Sumenep. Tujuan penelitian: (1) Mengevaluasi kondisi fisik lingkungan penderita TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Ambunten sesuai aspek teknis dan aspek lingkungan menurut pedoman rumah sehat tahun 2002, (2) Merumuskan strategi perencanaan perbaikan fisik lingkungan penderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Ambunten, dan (3) Mengevaluasi penderita TB paru pada perilaku minum di wilayah kerja Puskesmas Ambunten, Kabupaten Sumenep tahun 2019. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang meliputi beberapa aspek, yaitu aspek teknis, lingkungan, dan ekonomi. Hasil penelitian evaluasi dan perencanaan perbaikan sisi lingkungan dan perilaku minum obat penderita TB Paru pada aspek teknis sebagian besar responden sebanyak 39 (84,5%) memenuhi syarat rumah sehat dari 49 (100%) karena pada aspek teknis dengan indikator kepadatan penghuni rumah yang berjumlah 7–8 orang dalam satu rumah. Pada aspek lingkungan biologi, sebagian besar responden terdapat keberadaan positif Mycobacterium tuberculosis sebesar 30 (61%)  responden dari 49 responden, sedangkan pada perilaku minum obat pada penderita TB paru  terdapat beberapa faktor yaitu (1) faktor pengetahuan dengan kategori tinggi sebanyak 49 (100%) responden, (2) faktor sikap dengan dalam kategori sangat mendukung sebanyak 49 (100%) responden, dan (3) Faktor tindakan dalam baik sebanyak 49 (100%).

Keywords

Aspek Lingkungan; Aspek Teknis; Metode Kuantitatif; Perilaku; TB Paru

Full Text:

PDF

References

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002. Pedoman Rumah Sehat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007. Strategi Penanggulangan Tuberkulosis Indonesia 2006-2010 . Jakarta

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta : Edisi 2 Cetakan ke-2.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, 2016. Profil Kesehatan Kabupaten Sumenep Tahun 2016. Sumenep: Dinkes Kabupaten Sumenep

Kementerian Kesehatan,2014. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis. Jakarta.

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Keputusan kementerian Kesehatan Republik Indonesi Nomor 1407/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran udara. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.
slot gacor slot