Tema Arsitektur Tropis Kontemporer pada Rancangan Bangunan Pusat Komunitas dan Pelatihan Urban Farming di Surabaya Timur

Devani Pramisdiantari, Failasuf Herman Hendra, Siti Azizah

Sari


Di seluruh dunia kini tengah menghadapi pandemi Covid - 19, upaya bertahan hidup telah dilakukan untuk menghindari terpapar Virus Corona. Di Indonesia juga dihadapi krisis saat melaksanakan lockdown yang berlangsung lama. Kini penduduk di kota mulai melakukan beragam aktivitas di rumah dan yang popular adalah bercocok tanam. Di Surabaya peminat urban farming meningkat selama pandemi, permintaan bibit tanaman yang tinggi pada masa PSBB menyebabkan dinas terkait mengalami keterbatasan stok bibit tanaman. Guna mendukung perkembangan urban farming serta penyediaan aneka tanaman, maka ide perancangan bangunan wadah komunitas serta tempat pelatihan bercocok tanam secara memadai sangat diperlukan. Penelitian untuk perancangan ini menggunakan metode deskriptif yaitu metode riset studi kasus yang sifatnya memberikan penjelasan dengan menggunakan analisis deskriptif. Bangunan ini akan difungsikan sebagai fasilitas edukasi dan hiburan yang terletak di JL. Raya Medokan Sawah, Surabaya. Program ruang terdiri atas beberapa fasilitas, diantaranya, fasilitas utama, fasilitas penunjang, fasilitas servis, fasilitas pengelola. Tema yang diangkat adalah arsitektur tropis kontemporer yaitu penggabungan tema dari arsitektur tropis dan kontemporer. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan bentuk, tatanan lahan, serta ruang bangunan yang representatif untuk bercocok tanam yang dilandasi kesadaran akan perubahan iklim, namun dengan tampilan gaya arsitektur masa kini secara ekspresif dan sederhana untuk menciptakan harmoni hubungan timbal balik antara manusia dengan alam.

Kata Kunci


Arsitektur Tropis Kontemporer; Urban Farming; Ekspresif; Sederhana

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Cerver, F. A. (2000). The World of Contemporary Architecture XX. Cologne: Konemann, 652-3.

Chih-Pei, H. U., & Chang, Y. Y. (2017). John W. Creswell, research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Journal of Social and Administrative Sciences, 4(2), 205-207.

Karyono, T. H. (2007, September). Pemanasan Bumi Dan Tanggung Jawab Arsitek. In Seminar Sehari Pemanasan Bumi, Universitas Katolik Atmajaya, Yogyakarta (Vol. 6).

Karyono, T. H. (2016). Arsitektur Tropis dan Bangunan Hemat Energi. Jakarta: Jurnal KALANG, Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Tarumanagara, 1(1).

Kusuma, R. K. C., Sulistyo, B. W., & Rachim, A. M. (2021, February). Desain Skywalk Jalan Malioboro-Stasiun Tugu Yogyakarta. In Prosiding Seminar Teknologi Perencanaan, Perancangan, Lingkungan dan Infrastruktur (pp. 236-240).

Laksmiyanti, D. P. E., Nilasari, P. F., & Hendra, F. H. (2020). Desain Tanggap Iklim. Desain Tanggap Iklim.

Laksono, S. H., Ramadhani, A. N., Budianto, A., Komara, I., & Syafiarti, A. I. D. (2021). The design concept of bamboo in micro housing as a sustainable self-building material. In IOP Conference Series: Materials Science and Engineering (Vol. 1010, No. 1, p. 012026). IOP Publishing.

Lexy, J. M. (2006). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sidiq, M. F., Sulistiowati, A. D., & Subagya, K. (2021). Penerapan Arsitektur Kontemporer pada Perancangan Bogor Creative Center di Kota Bogor, Jawa Barat. MAESTRO, 4(2), 109-117.

Wardhani, D. K. (2020). Identifikasi Greenship Existing Building pada Bangunan dengan Pendekatan Arsitektur Tropis di Surabaya. In Seminar Nasional Envisi 2020.




DOI: https://doi.org/10.31284/j.tekstur.2022.v3i2.3459

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.