Model Rancangan Way Finding Masjid Al – Khoory Universitas Muhammadiyah Surabaya

Muhammad Deriel Ari Pranata, Zuraida Zuraida, Vippy Dharmawan

Sari


Fungsi dari sebuah lingkungan buatan akan berjalan secara optimal apabila sistem way finding yang ada dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna lingkungan tersebut. Way finding adalah proses perpindahan pengguna dari lokasi yang lama menuju lokasi yang baru dengan bantuan elemen – elemen yang ada disekitarnya. Masjid yang merupakan sebuah lingkungan buatan yang difungsikan untuk tempat beribadah umat muslim haruslah terletak di lokasi yang strategis, agar mudah terlihat dan dijangkau oleh muat muslim ketika ingin beribadah. Tidak sejalan dengan hal tersebut, ternyata letak Masjid Al-Khoory Universitas Muhammadiyah Surabaya, kurang strategis dan membuat pengguna masjid khususnya pengguna baru kebingungan untuk menemuka lokasi Masjid Al-Khoory Universitas Muhammadiyah Surabaya. Hal tersebut dibuktikan dari jawaban responden yang menyetujui letak masjid kurang strategis sehingga membuat kebingungan untuk menemukan lokasi masjid tersebut. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan skala likert. Model rancangan way finding merupakan solusi yang tepat bagi permasalahan lingkungan buatan ketika tidak memiliki lokasi yang strategis, elemen – elemen arsitektur yang berwujud aspek way finding dapat membantu pengguna untuk menemukan lokasi yang diinginkan tanpa mengalami dis-orientsasi.

Kata Kunci


Model; Rancangan; Sistem; Way finding; Masjid

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Afrizal (2016). Metode Penelitian : Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Beaumont, P.B., Gray, J., Moore, G.T., dan Robinson, B. (1984). Orientation and Wayfinding in the Taurang Departmental Building: A Focused Post Occupancy Evaluation, Ministry of Works and Development Hamilton, New Zealand;

Follis, J. and Hammer, D. and Wnitney Library of Design. (1979). Architectural Signing and Graphics. New York: Whitney Library of Design

Gazalba, Sidi. (1994). Islamic Architecture. Edinburg: Edinburg University Press.

Griffin, EM. (2006). A First Look At Communication Theory, Sixth Edition. New York: McGraw-Hill,

Hantari, Ninda Anjas (2020). Wayfinding Dalam Arsitektur. Sinentika Jurnal Arsitektur, 98-103. Diakses 16 Desember 2020, dari Universitas Gajah Mada.

Hunter, S. (2010). Spatial Orientation, Environmental Perception and Wayfinding. New York: University at Buffalo, Center for Inclusive Design and Enivronmental Access.

Husain, Huri Yasin. (2011). Fikih Masjid (terj). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Lynch, K., (1960), The Image of the City, Cambridge, Massachusetts: MIT Press.

Passini, P. A. (1992). Wayfinding People Signs, and Architecture. Ontario: McGraw - Hill Ryerson Ltd. Reissued as a collector's edition in 2002 by Focus Strategic Communications, Inc.

Passini, R. (1984). Wayfinding in Architecture, Environmental Design Series volume 4. New York: Van Nostrand Reinhold Company.

Rifa’i, A. Bachrun dan Fakhruroji, Moch. (2005). Manajemen Masjid: Mengoptimalkan Fungsi Sosial – Ekonomi Masjid. Bandung; Benang Merah Press.

Santoso, M. ., Dedi, D. ., & Silvia, M. (2013). Perancangan Redesain Sign System Universitas Kristen Petra Surabaya, 6-7. Diakses pada 13 Desember 2020, dari Universitas Kristen Petra Surbaya.

Sevinc, Z., & Bozkurt, E. (2015). Wayfinding behaviors in a healthcare environment: a case study analysis of individual differences. Gazi University Journal of Science Part B: Art, Humanities, Design and Planning Vol 3 Issue 3, 37-45.

Sumalyo, Yulianto (2006). Arsitektur Mesjid dan Monumen Sejarah Muslim. Yogjakarta: Gajah Mada University Press.




DOI: https://doi.org/10.31284/j.tekstur.2021.v2i2.2305

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.