Pusat Busana Adat Dayak Kalbar, Dikota Pontianak

Modesta Noberti, Amir Mukmin Rachim, Wiwik Widyo Widjajanti

Sari


Abstrak. Kalimantan Barat merupakan salah satu Pulau yang memiliki Suku Adat Dayak Terbesar Selain Kalimantan timur,selatan dan utara. selain itu Pulau Borneo terkenal dengan Penduduk Aslinya adalah Suku Adat Dayak. Busana Adat Dayak berperan Penting Dipulau Borneo dan khususnya pada desain rancangan berlokasi di kota Pontianak yang belum memiliki wadah pusat Busana adat khusus busana Dayak kalimantan barat untuk di jual lagi ke sanggar-sanggar seni Dayak maupun took-toko lainnya, tentunya denga ada Pusat Busana Adat Dayak Di kota Pontianak ini mempermudah Toko busana Adat Dayak lainnya dan Sanggar budaya untuk mendapatkan Busana adat Dayak dengan desain yang sesuai yg mereka butuhkan dan kualitas yang terbaik lakan diberikan langsung dari Pusatnya. tentunya penerapan semua ini sudah di pertimbangkan apa saja yang di butuhkan di dalam desain tersebut hingga menjadi suatu bangunan yang bermanfaat bagi Kalimantan Barat Khususnya di kota Pontianak. Alasan dibuatnya pusat busana Dayak ini untuk mengembangkan busana Adat lebih modern dan lebih menarik lagi, dengan mengikuti jaman Busana terkini dengan syarat tidak menghilangkan aksesoris pada baju adat dan bahan asli pada baju adat Tersebut, Hasil akhir dari Perencanaan dan Perancangan Pusat Busana Adat Dayak Kalbar Di Kota Pontianak ini mengaplikasikan 3 konsep mikro yakni Tropis pada Lahan, Kontemporer pada Bentuk dan Ekologi Pada Ruang yang di terapkan dengan tema Arsitektur Neo-vernakular. Penerapan desain mengusung pendekatan konsep makro “Simbolik” yang dibungkus dengan kesatuan dari mulai judul, tema, Makro dan Mikro konsep. Di desain dengan kesatuan dari semuanya dalam kebudayaan adat suku Dayak setempat.

Kata Kunci


Busana Adat, Dayak, Arsitektur Neo-Vernakular

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Buru, U. I. (2020) Abstrak. 22 (1), 29-37 .

H,A. E. S. T., Laksono, S. H., Widjajanti, W. W., & Arsitektur, J. (n.d.). Arsitektur Neo Vernakular

Sebagai Salah Satu Aspek Penunjang Pelestarian Kebudayaan Lamaholot. 133-138.

Marlina, H. (2019). Kajian Semiotik Motif Pakaian Adat Dayak Kenyah Di Desa Pampang Samarinda

Kalimantan Timur. Ars: Jurnal Seni Rupa Dan Desain, 22(1), 45-56

https://doi.org/10.24821/ars.v22i1.2524

Santoso, S. R., & Rachim, A. M. (2020).Konsep Desain Arsitektur Vernakular Untuk Terminal Tipe-B

di sidoarjo. TEKSTUR: journal of architecture and Desain, 1(1), 35-40.

Lexy. J. Moleong. 2000. "Metodologi Penelitian Kualitatif." Bandung: PT Remaja Rosdakarya. hlm. 3

Prameswari, Bernadette H dan Ardianta, Defry A, 2016. “Arsitektur dan teori Multiple Intelligences Sebagai Pemicu Kreativitas.” Jurnal Sains dan Seni ITS, vol. 5, no 2, ITS, Surabaya.

https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Raya_Sumatra_Barat

https://www.google.com/maps/place/Pontianak,+Kota+Pontianak,+Kalimantan+Barat/@-0.0353948,109.2615094,12z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e1d58f604b0799b:0x511ef9501fc9ffe3!8m2!3d-0.0263303!4d109.3425039




DOI: https://doi.org/10.31284/j.tekstur.2021.v2i2.2053

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.