Penerapan Tema Arsitektur Neo Vernakular pada Fasilitas Seni Teater Boneka di Kota Surabaya

Dewi Syahputri Rahayu, Broto Wahyono Sulistyo, Dian P. E Laksmiyanti

Sari


Beberapa komunitas, pertunjukan, workshop dari Seniman atau Komunitas Seni Teater Boneka terdapat di Kota Surabaya. Selain dikenal dengan banyak komunitas dan kegiatan seni, Surabaya juga dikenal sebagai Kota Pusat Pendidikan di Jawa Timur. Seperti halnya dengan fungsi daripada Seni Teater Boneka yang dapat berperan dalam hal pendidikan karena merupakan media komunikasi paling baik untuk segala usia. Namun kegiatan tersebut kurang terekspos sehingga kurang mendapatkan minat dari masyarakat. Perancangan Fasilitas Seni Teater Boneka di Kota Surabaya, Tema arsitektur Neo Vernakular diharapkan dapat menjadi wadah untuk para seniman atau komunitas dan masyarakat untuk berkolaborasi dan mengembangkan serta menjadi wadah atau media edukasi baru untuk masyarakat Kota Surabaya, yang mampu tetap mengangkat esensi lokal yang bersanding dengan gaya kekinian. Konsep mikro tatanan lahan “Memusat pada area pertunjukan” dengan sirkulasi linear yang dapat mengalirkan pengunjung dari titik awal dimana merupakan sajian awal mula Seni Teater Boneka hingga titik akhir yang merupakan sajian lebih terkini. Mikro bentuk “Joglo Jawa Kastil” didapatkan dari ikon Seni Teater Boneka bentuk kastil yang direpresentasikan menggunakan gubahan dari Joglo yang dikombinasikan dengan material lokal. Mikro Ruang “Natural Modern” digunakan untuk dapat mencerminkan sifat serta perkembangan Seni Teater Boneka serta implementasi dari
Arsitektur Tradisional Jawa.

Kata Kunci


Seni Teater Boneka; Fasilitas; Kota Surabaya; Neo Vernakular

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bappeda Jatim – Letak dan Kondisi Geografis Kota Surabaya, 2013, https://bappeda.jatimprov.go.id/bappeda/wp-content/uploads/potensi-kab-kota-2013/kota- surabaya-2013.pdf

Erdiono, D. (2011). ARSITEKTUR ‘ MODERN ’ NEO-VERNAKULAR DI INDONESIA. Jurnal Sabua, 3(3), 32–39.

Jencks, C. (1991). LANGUAGE OF POST-MODERN ARCHITECTURE. Rizzoli.

Latshaw, G. (2000). THE COMPLETE BOOK OF PUPPETRY. Dover Publications; Illustrated Edition.

Malaka, T. (2015, April). MENDAULAT KOTA SURABAYA SEBAGAI KOTA PENDIDIKAN. Kompasiana Beyond Blogging. https://www.kompasiana.com/tamam.malaka/54f776dda333114c678b4587/mendaulat-kota-surabaya-sebagai-kota-pendidikan

Nalan, A. S. (2015). TEATER BONEKA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN SEGALA USIA BERBASIS BUDAYA. Seminar Nasional Forum Dosen Indonesia 2015. https://scholar.google.co.id/citations view_op=view_citation&hl=en&user=ipnZxKQAAAAJ&c itation_for_view=ipnZxKQAAAAJ:UeHWp8X0CEIC

Santosa, E. dkk. (2008). SENI TEATER JILID 2. In SENI TEATER JILID 2 (p. 47). Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.




DOI: https://doi.org/10.31284/j.tekstur.2021.v2i2.1922

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.