EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM DI KECAMATAN BENDUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK MENGGUNAKAN SOFTWARE EPANET

Iis Solikah, Rachmanu Eko Handriyono

Abstract


Sistem penyediaan air minum di Kabupaten Trenggalek dikelola oleh PDAM Tirta Wening. Air diproses di Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan didistribusikan kepada pelanggan-pelanggan PDAM. Dikarenakan sistem pendistribusian air minum kepada pelanggan merupakan hal yang sangat penting, maka diperlukan evaluasi terhadap jaringan sistem penyediaan air minum yang ada di Kabupaten Trenggalek. Tujuan dilakukannya evaluasi ini adalah untuk membandingkan hasil jaringan pipa distribusi air yang telah dibuat PDAM secara manual dengan jaringan pipa distribusi menggunakan EPANET. Hal ini dilakukan untuk dapat membantu mengevaluasi jaringan perpipaan yang telah ada, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pengolahan data pada penelitian ini berisi tentang perhitungan data yang akan digunakan dalam penelitian. Data-data ini meliputi data jumlah penduduk, data sambungan rumah, data kebutuhan air, data skematik distribusi air, dan lain sebagainya. Data-data ini akan diolah untuk menganalisis kebutuhan air bersih di Kecamatan Bendungan jangka panjang lalu dibuat sistem jaringan air bersih dengan sistem distribusinya menggunakan software EPANET 2.0. Simulasi EPANET 2.0 menggunakan data eksisting Kecamatan Bendungan dengan debit 40 l/s, tekanan minimum 0,11 m dan maksimum 80,38 m, kecepatan minimum 0,40 m/dt dan maksimum 2,00 m/dt, dan headloss minimum 1,11 m/km dan maksimum 45,62 m/km. Data tersebut belum dapat memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan yaitu dalam Permen PU No.18 Tahun 2007. Berdasarkan data eksisting yang didapatkan, agar dapat memenuhi baku mutu yang telah ditentukan maka dilakukan penambahan debit menjadi 50 l/s, mengganti beberapa diameter pipa serta melakukan penambahan junction pada pipa yang memiliki panjang lebih dari 1000 m. Maka didapatkan hasil data evaluasi yaitu tekanan minimum 10,78 m dan maksimum 99,45 m, kecepatan minimum 0,59 m/dt dan maksimum 1,14 m/dt, dan headloss minimum 1,38 m/km dan maksimum 9,19 m/km. Data tersebut telah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan yaitu dalam Permen PU No.18 Tahun 2007.


Keywords


kebutuhan air; evaluasi; Sistem Distribusi; Jaringan Pipa; EPANET

Full Text:

PDF

References


Al-Layla, M.Anis. 1980. Water Supply Engineering Design, 2rd Edition, Ann Arbor Science Publishers, Inc, Michigan, USA.

Joko, T. 2010. Unit Air Baku dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kodoatie, JR. 2005.Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Yogtakarta: Andi.

Pemerintah Indonesia. 2007. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum.

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005. 2005. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Presiden Republik Indonesia, Jakarta.

PDAM Tirta Wening 2020. Profik PDAM Tirta Wening Kabupaten Trenggalek. Trenggalek: PDAM

Ramana, G.V., Sudheer, Ch.V.S.S. & Rajasekhar, B. 2015. Network Analysis Of Water Distribution System in Rural Areas Using EPANET. Procedia Engineering, 119, 496-505.

Rossman, LA. 2000, Epanet 2 Users Manual, Water Supply and Water Resources Division National Risk Management Research Laboratory, Cincinnati, OH 45268.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Prosiding Seminar Teknologi Perencanaan, Perancangan, Lingkungan dan Infrastruktur

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.