Kualitas Biobriket dari Bahan Campuran Bioslurry dan Sekam Padi sebagai Alternatif Bahan Bakar

Bagus Yossy Harnawan, Arlini Dyah Radityaningrum

Abstract

Bio-slurry dan sekam padi merupakan potensial material bahan bio-briket karena memiliki nilai kalor yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk i) menganalisis karakteristik bio-slurry dan sekam padi sebagai bahan pembuat bio-briket, ii) menentukan kualitas bio-briket dari bahan campuran bio-slurry dan sekam padi. Komposisi bahan dalam penelitian adalah i) 10 gr bio-slurry : 23 gr sekam padi : 10 gr perekat, ii) 12 gr bio-slurry : 21 gr sekam padi : 10 gr perekat, iii) 14 gr bio-slurry : 19 gr sekam padi : 10 gr perekat, iv) 16 gr bio-slurry : 17 gr sekam padi : 10 gr perekat, v) 17 gr bio-slurry : 15 gr sekam padi : 10 gr perekat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bio-slurry memiliki karakteristik 0,17% kadar air; 3,19% kadar abu; 5002 Kalori/g; 0,77% volatile matter and 95,90% fixed carbon. Karakteristik sekam padi adalah 3% kadar air; 16% kadar abu; 2038 Kalori/g; 0,31% volatile matter; 23,30% fixed carbon. Komposisi yang menghasilkan nilai kalor tertinggi adalah komposisi 10 gr bio-slurry : 23 gr sekam padi : 10 gr perekat. Bio-briket ini memiliki kualitas 0,60% kadar air; 0,52% kadar abu; 4424 Kalori/g; 0,35% volatile matter; 98,93% fixed carbon.

Keywords

Bio-briket; bio-slurry; sekam padi

Full Text:

PDF

References

Anonim, 2006, Peraturan Menteri ESDM Nomor 047 Tahun 2006.

Faisal M., Andynapratiwi I., Putri P. D. A., 2014, Pengaruh Komposisi Arang dan Perekat terhadap Kualitas Biobriket dari Kayu Karet, Teknik Kimia, viol. 20, no. 2, p. 36 - 44.

Hambali E. S., Mujdalipah A. H., Tambunan A. W., Pattiwiri, Handroko R., 2007,”Teknologi Bioenergi”. Agromedia, Jakarta.

Hartanto, F.J., Alim, Fathul, 2010, Optimasi Kondisi Operasi Pirolisis Sekam Padi untuk Menghasilkan Bahan Bakar Briket Bioarang sebagai Bahan Bakar Alternatif. Jurusan Teknik Kimia, Universitas Diponegoro, Semarang.

Pancapalaga, Wehandako, 2008, Evaluasi Kotoran Sapi dan Limbah Pertanian (Kosap Plus) sebagai Bahan Bakar Alternatif, http://research-report.umm.ac.id/index.php/researc-report/article/viewile/43/44umm research report fulltext.pdf.

Patabang D, 2012, Karakteristik Termal Briket Arang Sekam Padi dengan Variasi Bahan Perekat, Jurnal Mekanikal, vol. 3, no. 2, p. 286 - 292.

Santosa, Mislaini R., Anugrah S. P., 2010, Studi Variasi Komposisi Ahan Penyusun Briket dari Kotoran Sapi dan Limbah Pertanian, Skripsi, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas, Padang.

Scroder E., 2006, Experiment on the Generation of activated carbon from Biomass”, Institute for Nuclear and Energy Technologies Forschungs Karlsruhe, p. 106-111, Germany.

Sinurat E., 2011, Studi Pemanfaatan Briket Kulit Jambu Mete dan Tongkol Jagung sebagai Bahan Bakar Alternatif, Skripsi, Jurusan Mesin Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Siregar A. R., Harahap L. A., Panggabean S., 2015. Pemanfaatan Sekam Padi dan Limbah Teh sebagai Bahan Briket Arang dengan Perekat Tetes Tebu, Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian, vo. 3, no. 3, p. 396 - 402.

Situmorang E., 2012, Pembuatan dan Karakterisasi Briket Biorang Cangkang Kemiri –Kulit Durian Sebagai Bahan Bakar Alternatif, Skripsi, Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sulmiyati dan Said N. S., 2017, Pengolahan Briket Bio-Arang Berbahan Dasar Kotoran Kambing dan Cangkang Kemiri di Desa Galung Lombok, Kecamatan Tinambung, Polewali Mandar, Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, vol. 3, no. 1, p. 108 - 118.

Triono A., 2006, Karakteristik Briket Arang dari Campuran Serbuk Gergajian Kayu Afrika (Maesopsis eminii engl) dan Sengon (Paraserianthes falcatariaL nielsen) dengan Penambahan Tempurung Kelapa (Cocos nuciferal), Skripsi, Departemen Hasil Hutan. Fakultas Pertanian, IPB, Bogor.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.