PENERAPAN KONSEP REPRESENTATIF INTENSIF PADA DESAIN RUANG FASILITAS EDUKASI ANAK TUNALARAS DI SURABAYA

Cindhi Dwi Permatasari, Ika Ratniarsih, Sukarnen Sukarnen

Abstract

Anak tunalaras merupakan anak yang mengalami hambatan menyesuaikan diri (emosi), kurang “fokus”, kontrol sosial dan bertingkah laku menyimpang terhadap lingkungan. Jumlah anak penyandang tunalaras mengalami kenaikan yang signifikan pertahunnya dan tidak diimbangi dengan adanya sarana edukasi yang menaungi mereka. Hal ini disebabkan karena kurangnya wawasan bagaimana menciptakan suasana ruang edukasi yang aman, nyaman dan kondusif bagi anak tunalaras,juga suasana ruang yang menekankan pada pembentukan karakter  anak tunalaras dalam berbaikan kepribadiannya. Manfaat Fasilitas Edukasi Anak Tunalaras ini diharapkan adanya usaha pemerataan kesempatan belajar serta memberikan wadah bagi mereka mengembangkan bakat dan keterampilannya. Metoda penelitian yang dipakai adalah penelitian deskritif kualitatif dengan memperoleh data sumber data dari studi lapangan, pustaka dan wawancara. Lokasi tapak Fasilitas ini berada di jalan Arief Rachman Hakim Surabaya, total luas 1.2 Ha. Rancangan ruang fasilitas Edukasi berkonsep representatif intensif. Penerapan konsep tersebut sebagai wujud dari pengenalan karakteristik anak tunalaras yang berbeda serta menciptakan suasana ruang yang menekankan pembentukan karakter anak tunalaras menjadi lebih baik. Desain ruang diharapkan dapat memotivasi keinginan anak tunalaras untuk memperbaiki diri, seperti perilaku anak tunalaras yang kurang bisa “fokus” dengan merancang suasana ruang yang dapat menyita perhatiannya, dengan pemberian aksentualitas desain dan ukuran luas ruangan, sehingga dapat membuat mereka aman, nyaman serta bersuasana yang kondusif.

Keywords

Anak Tunalaras; Ruang Edukasi; Surabaya.

Full Text:

PDF

References

Ningsih, Puja. 2010.Anak Berkebutuh Khusus. http://eprints.uny.ac.id/3023 diakses (10/02/2012)[online].tersedia:https://mellyhandayanicyrus.wordpress.com/2015/05/16/caramembantu-anak-dengan-gangguan-perilaku-emosi-dan-sosial-agar-berhasil-dalampendidikan- [04oktober2017]

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (PERMENDIKBUD) Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.2014. Jakarta : Sinar Grafika

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (PERMENDIKBUD)BAB V Bagian Kesatu Pasal 24 Nomor 17 Tahun 2017 tentang Rombongan Belajar (Rombel). Jakarta : Sinar Grafika

Purnama, Dedet. 2007. Kamus Teknik. Jakarta : Mega Aksara halaman 520

Sugono, Dendy. 2008. Intensif (Dalam KBBI. 2008). Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional halaman 560

Sumekar, Ganda. 2009. Anak Berkebutuhan Khusus, Cara Membantu Mereka AgarBerhasil dalam Pendidikan Inklusif. Padang : UNP Press

Refbacks

  • There are currently no refbacks.