Pembuatan Glukosa dan Sukrosa dari Rumput Laut dengan Metode Hidrolisa Menggunakan Katalis SiO2
Abstract
Indonesia berada pada posisi pertama eksportir rumput laut, Namun pada posisi ke-7 dari sisi harga. Karbohidrat pada rumput laut dihidrolisis dengan katalis asam akan menghasilkan sejumlah monosakarida. Dalam hal ini, katalis berperan penting untuk menghasilkan produk. Memproses dengan katalis asam homogen memiliki beberapa kekurangan, salah satunya ialah sulit dalam proses pemisahan antara katalis dan produk akhir. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan katalis heterogen yaitu silika (SiO2). Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari proses pembuatan sukrosa dan glukosa yang terbentuk dari rumput laut dan mempelajari reaksi proses hidrolisa rumput laut dengan katalis heterogen. Metodologi yang digunakan yaitu hidrolisa untuk pembuatan sukrosa dan glukosa dengan variabel katalis SiO2 komersil sulfonat dan SiO2geothermal sludge sulfonat. Hasil analisa XRD mendapatkan sudut difraksi pada katalis SiO2 komersil sulfonat bersifat amorf dan katalis SiO2geothermal sludge (GS) sulfonat bersifat kristal. Glukosa yang dihasilkan pada reaksi hidrolisis katalitik dengan katalis SiO2 komersil sulfonat lebih besar yaitu sebesar 0,0143(b/b) dari variabel katalis yang lain. Dan memiliki kadar sukrosa lebih tinggi sebesar 1,5 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa katalis SiO2 komersil sulfonat merupakan katalis yang menghasilkan glukosa dan kadar sukrosa lebih banyak dibandingkan dengan katalis lainnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
T. Waryono, “BIOGEOGRAFI ALGA MAKRO (RUMPUT) LAUT DI KAWASAN PESISIR INDONESIA *),” 1987.
F. Ferdouse, S. Løvstad, H. Rohan, S. P. Murúa, and Z. Yang, “The global status of seaweed production, trade and utilization.”
Sherrington, The Science of Food. Oxford: Pergamon Press Plc, 1981.
A. Girindra, “Biokimia,” 1993, Accessed: Sep. 22, 2020. [Online]. Available: https://pdfs.semanticscholar.org/5840/80a94c34cc62f65a1e6ebd5ad396a33504ff.pdf.
P. Groggins, “Unit processes in organic synthesis,” 1958, Accessed: Sep. 22, 2020. [Online]. Available: https://www.academia.edu/download/53529892/1265.pdf.
A. Wiranata, M. Sidik, and D. D. Kuntjoro, “POTENSI PEMANFAATAN RUMPUT LAUT SEBAGAI SUMBER ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI DAERAH (STUDI DI PROVINSI BALI) POTENCY OF SEA WEEDS USAGE AS NEW RENEWABLE ENERGY SOURCE TO SUPPORT REGIONA ENERGY SECURITY (STUDY IN BALI PROVINCE),” Dec. 2018. Accessed: Sep. 22, 2020. [Online]. Available: http://139.255.245.7/index.php/KE/article/view/262.
E. Praputri, E. Sundari, F. Firdaus, and S. Sofyan, “Penggunaan katalis homogen dan heterogen pada proses hidrolisis pati umbi singkong karet menjadi glukosa,” J. Litbang Ind., vol. 8, no. 2, p. 105, Dec. 2018, doi: 10.24960/jli.v8i2.4189.105-110.
E. Mastuti and D. Ardiana Setyawardhani, “PENGARUH VARIASI TEMPERATUR DAN KONSENTRASI KATALIS PADA KINETIKA REAKSI HIDROLISIS TEPUNG KULIT KETELA POHON,” E K U I L I B R I U M , 2010.
N. Sylvia, M. Meriatna, and H. Haslina, “KINETIKA HIDROLISA KULIT PISANG KEPOK MENJADI GLUKOSA MENGGUNAKAN KATALIS ASAM KLORIDA,” J. Teknol. Kim. Unimal, vol. 4, no. 2, p. 51, Nov. 2017, doi: 10.29103/jtku.v4i2.73.
P. Purnami, I. Wardana, and V. K, “Pengaruh Pengunaan Katalis Terhadap Laju Dan Efisiensi Pembentukan Hidrogen,” J. Rekayasa Mesin, vol. 6, no. 1, pp. 51–59, May 2015, doi: 10.21776/ub.jrm.2015.006.01.8.
Refbacks
- There are currently no refbacks.