Pengaruh Laju Alir Gas dan Konsentrasi Larutan Terhadap Penangkapan CO2 Dengan Natrium Silikat (Na2SiO3) Dari Fly Ash Batu Bara

La Tansa Pramesti Dewi

Abstract

Pemanasan global saat ini menjadi ancaman terhadap cuaca dan iklim bumi. Emisi karbon dioksida (CO2) merupakan pengaruh pemanasan dari efek rumah kaca yang dihasilkan manusia. Banyak peneliti berupaya untuk mengatasi masalah ini dengan solusi penangkapan karbon dioksida (carbon capture). Penelitian ini mengusulkan metode baru untuk menangkap karbon dioksida dengan metode absorpsi kimiawi menggunakan larutan natirum silikat (Na2SiO3). Natrium silikat diperoleh dengan mereaksikan fly ash batu bara dengan natrium hidroksida (NaOH). Gelembung gas CO2 digunakan agar terjadi kontak antara larutan Na2SiO3 dengan gas CO2. Penelitian dilakukan dengan mengamati kelarutan CO2 di larutan dari perubahan parameter yang digunakan, yaitu konsentrasi larutan Na2SiO3 dan laju alir gas CO2. Konsentrasi larutan natrium silikat divariasikan pada perbandingan dengan aquades sebesar 1:2, 1:3, 1:4, 1:5, sedangkan laju alir gas divariasikan pada 1, 2, 3, dan 4 L/menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju alir gas mempengaruhi pH. Semakin meningkat laju alir gas, maka pH akan semakin menurun. Hal ini menyebabkan semakin sedikit endapan Na2CO3 namun semakin cepat silika mengendap. Pada larutan dengan konsentrasi Na2SiO3 yang tinggi menyerap CO2 jauh lebih banyak dibandingkan dengan larutan Na2SiO3 konsentrasi rendah. Beberapa produk endapan teramati mengandung natrium karbonat atau produk karbonat lain berdasarkan pola XRD. Dengan kata lain, CO2 telah berhasil ditangkap oleh larutan natrium silikat.

 

Kata kunci: Fly ash, laju alir, natrium silikat, penangkapan CO2.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.