Penilaian Risiko Operasional Proses Pekerjaan Heat Exchanger di PT. PAL INDONESIA Menggunakan Metode FMEA

Arif priyo sembodo

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian risiko operasional pada tahapan proses pekerjaan dalam konstruksi bangunan baru di PT. PAL Indonesia menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Penelitian ini memiliki dua tujuan utama: pertama, mengidentifikasi potensi mode kegagalan pada setiap tahapan proses pekerjaan; kedua, menganalisis tingkat dampak dan kemungkinan kejadian dari mode kegagalan tersebut. pengumpulan data melalui dokumentasi proyek, observasi lapangan, serta wawancara dengan para ahli di bidang konstruksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil dari penelitian ini yaitu identifikasi risiko proses pembangunan Heat Excahrger memiliki jenis risiko antara lain Marking Setting & Levelling Fix Tube Sheet, Install Tie Rod.Spacer & Setting + Levelling Buffles, Install Plat Bar, Welding Plat Bar, NDE (MT), Inserting Tube, Tube Expanding, Tube Cutting, Final Check Tube Sheet Surface, Hidrotest Preparation, Witness Hidrotest, Clean Up & Heating, Final Check, Final Painting & Packing, Berdasarkan perhitungan nilai RPN maka peringkat didapatkan prioritas tertinggi yaitu pada hasil penyambungan atau pengelasan yang tidak homogen. Hal ini tentunya akan berdampa pada beberapa kejadian seperti panas yang tidak merata, overheating, korosi dan rentan terhadap keretakan material, Upaya mitigasi yang dapat dilakukan SDM harus memiliki pengalaman dalam hal pengelasan. Hal ini dilakukan agar hasil pengelasan baik dan suhu HE akan merata sehingga mencegah timbulnya overheating.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.