Penilaian Risiko K3 pada Operasional Container Crane di Terminal Nilam Surabaya Menggunakan Metode Job Safety Analysis dan Bow Tie Analysis

Ivan Naufal Iskandar, Minto Basuki

Abstract

Container Crane adalah suatu alat yang digunakan untuk pekerjaan bongkar muat dari kapal ke pelabuhan maupun sebaliknya, container merupakan salah satu tempat untuk mengirim atau menyimpan barang yang akan di kirim melalui transportasi laut yang memiliki resiko sangat tinggi karena setiap pekerjaannya dapat menimbulkan potensi bahaya apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, tidak terlepas bagaimana kondisi wadah apakah kondisi layak tidak untuk digunakan sehingga terdapat risiko kecelakaan pada saat kegiatan bongkar muat serta untuk meminimalkan risiko, kegiatan bongkar muat harus meningkatkan kesehatan manajemen dan keselamatan kerja (K3) yang baik dan benar. Penelitian ini menggunakan metode Job Safety Analysis dan Bow Tie Analysis yang dilakukan dengan kunjungan di sertai wawancara narasumber.Penilaian risiko yang telah dilakukan terdapat 4 risiko kemungkian yang terjadi (1) Jatuhnya kontainer (2) Kapal menabrak CC (3) Terjadi kerusakan teknis pada CC (4) Kondisi cuaca ekstrim dengan 1 potensi bahaya tingkat rendah, 1 potensi bahaya sedang, 1 potensi bahaya tingkat tinggi, dan 1 potensi bahaya tingkat sangat tinggi. Jatuhnya kontainer dan Kapal menabrak CC menjadi risiko tertinggi dengan peringkat risiko 600 dan 200. Mitigasi risiko yang dilakukan terhadap dua risiko tersebut yaitu menilai keadaan setiap alat pada CC serta melakukan perawatan secara rutin dan untuk kapal menabrak CC memberikan pelatihan K3 untuk seluruh pekerja lapangan. 1 potensi bahaya sedang, 1 potensi bahaya tingkat tinggi, dan 1 potensi bahaya tingkat sangat tinggi.Jatuhnya kontainer dan Kapal menabrak CC menjadi risiko tertinggi dengan peringkat risiko 600 dan 200. Mitigasi risiko yang dilakukan terhadap dua risiko tersebut yaitu menilai keadaan setiap alat pada CC serta melakukan perawatan secara rutin dan untuk kapal menabrak CC memberikan pelatihan K3 untuk seluruh pekerja lapangan. 1 potensi bahaya sedang, 1 potensi bahaya tingkat tinggi, dan 1 potensi bahaya tingkat sangat tinggi. Jatuhnya kontainer dan Kapal menabrak CC menjadi risiko tertinggi dengan peringkat risiko 600 dan 200. Mitigasi risiko yang dilakukan terhadap dua risiko tersebut yaitu menilai keadaan setiap alat pada CC serta melakukan perawatan secara rutin dan untuk kapal menabrak CC memberikan pelatihan K3 untuk seluruh pekerja lapangan.

References

Andani EN, (2015). Apa Yang Dimaksud Penilaian Risiko atau Risk Assessment. http://helpdesk.inspektorat.babelprov.go.id/berita/detail/apa-yang-dimaksud-dengan-penilaian-risiko-atau-risk-assessment- .

Astuti, D. F. W. (2017). Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Menggunakan Metode Bowtie Pada Proyek One Galaxy Surabaya. Skripsi. Fakultas Teknik Sipil dan Perancanaan. Surabaya.

Canadian Center for Occupational Health and Safety ...(CCOHS), (2001). Hot Environments-Health Effects. Ontario.

Erajati, D., Subekti, A., & Khairansyah, M. D. (2017). Identifikasi bahaya dengan menggunakan metode bowtie untuk keselamatan proses pada boiler UBB di pabrik III PT. petrokimis gresik. In Seminar K3 (Vol. 1, No. 1, pp. 147-152).

Hidayat, E (2008). Proses Muat Petikemas Pada MV. Kota Rancak Oleh PT. Jangkar Pasific Semarang.

Hotmauly, (2012). Penilaian Resiko Operasional Pelayanan Bongkar Muat Kapal di Pelabuhan Dilli, Timor-Leste.

Indo Diklat, (2022), Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Koleangan, (2008). Proses Perbaikan Kontainer Guna Meningkatkan Kinerja di PT. X Surabaya.

Kramadibrata, (2001). Analisis Kebutuhan Alat Bongkar Muat Peti Kemas di Terminal Peti Kemas X PT. XYZ.

Lewis, Smith, (2010). Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Menggunakan Metode Bowtie Pada Proyek One Galaxy Surabaya.

Mathis, Robert L. & Jackson. John H, (2002) & (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mark Friend, & James Kohn,(2006). Penerapan Metode Job Safety Analysis di Proses Produksi Mebel PT. Paradise Island Furniture Terhadap Bahaya Kecelakaan Kerja.

Mondy R. Wayne, (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Erlangga.

National Safety Council (NSC),(2016). Memahami Pentingnya Job Safety Analysis (JSA) dan Langkah Pembuatannya. https://safetysign.co.id/news/260/Memahami-Pentingnya-Job-Safety-Analysis-JSA-dan-Langkah-Pembuatannya

Occupational Safety and Health Administration (OSHA), (2002). Job Hazard Analysis. Occuptional Safety and Health Administration: US

Pratama, A. K. (2015). Hubungan karakteristik pekerja dengan unsafe action pada tenaga kerja bongkar muat di PT. Terminal Petikemas Surabaya. The Indonesian Journal of Occupational Safety adn Health.

Prihandono, (2010). Penilaian Resiko Operasional Pelayanan Bongkar Muat Kapal di Pelabuhan Dilli, Timor-Leste.

Ramli, S (2013:196) & (2013:62). Pengaruh Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Barus.

Salim, (1994) & (1995). Hubungan Karakteristik Pekerja Dengan Unsafe Action Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di PT. Terminal Petikemas Surabaya. Manajemen Pelayaran Niaga dan Pelabuhan Sistem Transportasi Laut.

Sayuti, (2013:196). Penanganan Prgoram Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada PT. Waskita Beton Precast.

Soeripto, (2008). Perilaku Penggunaan APD Sebagai Alternatif Keselamatan Karyawan Yang Terpapar Bisnis Integritas Tinggi.

Tarwaka (2008). Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Manajemen dan Implementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan.

Triatmodjo, (2009). Review HIRADC Pengoperasian Container Crane dan Analisis Risiko Menggunakan Metode FTA.

Trivitas, S.P., (2016). Analisis Eksistensi Perusahaan Bongkar Muat dalam Konteks Layanan Transportasi Laut – Studi Kasus: Tanjung Perak. Jurnal Teknik: 1.

Valerie de Dianous,& Cecile Fievez., (2006). Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Menggunakan Metode Bowtie Pada Proyek One Galaxy Surabaya.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.