Produksi Bioetanol Secara Enzimatis Menggunakan Bahan Baku Berbagai Jenis Limbah Kulit Singkong (Enzymatic Bioethanol Production Using Some Cassava Peel Waste As Raw Material)

M Indra Kurniawan, Hardoyo Hardoyo, Atmono Atmono, P Nasoetion, Natalina Natalina

Abstract

 

ABSTRAK 

Masalah keterbatasan dan menipisnya cadangan bahan baku Bahan Bakar Minyak (BBM) perlu mendapatkan perhatian serius. Upaya menciptakan energi alternatif yang baru dan terbarukan harus dikembangkan. Salah satu energi baru tersebut dapat diproduksi dari limbah biomasa yang mengandung karbohidrat, yang dikenal sebagai bioenergi. Limbah kulit singkong berpotensi untuk dijadikan bahan baku produksi bioetanol, karena mengandung karbohidrat. Limbah kulit singkong harus dihidrolisis terlebih dahulu menjadi gula. Gula dengan aktivitas ragi (Saccharomyces cerevisiae) diubah menjadi bioetanol .

Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan jenis limbah kulit singkong terbaik dari 3 jenis limbah kulit singkong ( singkong Manggu, Racun dan Mentega) dalam menghasilkan kadar bietanol tertinggi melalui proses  enzimatik. Penelitian dilakukan pada skala laboratorium melalui  4  ( empat) tahap: yaitu tahap pre-treatmeant, tahap hidrolisis dilakukan dengan 2 proses tahapan yaitu, proses likuifikasi menggunakan enzim alfa-amilase( 0.8 ml/lt) dan proses sakarifikasi menggunakan gluko-amilase ( 0,4 ml/lt), tahap fermentasi menggunakan ragi mauripan pada suhu kamar selama 72 jam dan tahap destilasi dilakukan setelah proses fermentasi.  

Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah kulit singkong Manggu, Racun dan Mentega yang masing-masing mengandung karbohidrat sebesar 34.64% , 39,15 % dan 36.16 % menghasilkan bietanol dengan kadar masing-masing 2.1%, 3.1% dan 3,0%. Konsentrasi bioetanol yang dihasilkan linear terhadap kandungan karbohidrat didalam limbah kulit singkong.

 

Kata kunci : limbah kulit singkong, hidrolisis enzimatis, fermentasi, destilasi, bioetanol

 

References

Akhyasrinuki, 2011. http://id.shvoong.com/ writing-and-speaking/2150298- definisiragi-khamir-protozoa. [Online] Diakses 20 Desember 2022

Artiyani, A., & Soedjono, E. S. 2011. Bioetanol dari limbah kulit singkong melalui proses hidrolisis dan fermentasi dengan saccharomyces cerevisiae . Prosiding seminar nasional Manajemen Teknologi XIII. Surbaya : FTSP Institut Teknologi Sepuluh November.

Assegaf, F. Prospek Produk Bioetanol Bonggol Pisang ( Musa Paradisiacal) Menggunakan Metode Hidrolisis Asam Dan Enzimatik. Universitas Jenderal Soedirman Puwokerto. 2009.

Duff, S.J.B. and Murray, W.D., Bioconversion of Forest Products Industry Waste Cellulosics to Fuel Ethanol : A Review, Bioresource Technology, 55 (1), pp. 1-33. 1996,

Dwidjoseputro, D. D. Mikrobiologi Pangan. Jakarta: Djambatan.[1]Erna, Irwan said & Abram. P. H. 2016. Bioetanol dari limbah kulit singkong melalui proses fermentasi, Jurnal Pendidikan Kimia/FKIP. Universitas Tadulako, Palu. 2005.

Rikana, Heppy dan Risky Adam, “Pembuatan Bioetanol dari Singkong Secara Fermentasi Menggunakan Ragi Tape”, Teknik Kimia, Universitas Dipenegoro, Semarang. 2011.

Seftian, D., Antonius, F., & Faizal, M.. Pembuatan Etanol dari Kulit Pisang Menggunakan Metode Hidrolisis Enzimatik dan Fermentasi. Jurnal Teknik Kimia, 1(18), Universitas Sriwijaya, 2012.

Sun Y., J. Cheng.. Hydrolysis of Lignocellulosic Materials for Ethanol Production: Review. Bioresource Technology. 83:1-11. 2002.

Sudarmadji, S., Haryono, B., dan Suhardi. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Edisi ketiga. Yogyakarta. Liberty. 1989.

Sukowati, A., & Sutikno, S. R. Produksi bioetanol dari kulit pisang melalui hidrolisis asam sulfat. Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian Volume, 19(3), 2014.

Taherzadeh, M. J., Karimi, K. Process for ethanol from lignocellulosic materials 1 : Acid based hydrolysis processes. bioResources 2, 472-499, 2007.

Winarno, F.G., S. Fardiaz, dan D. Fardiaz. Pengantar Teknologi pangan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1980.

Anonim a, Kandungan gizi singkong dan kulit singkong, Kementrian Pertanian RI, Jakarta, 2017.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.