Komparasi Sistem Pelat Konvensional dan Sistem Pelat Precast Hollow Core Slab pada Struktur Gedung

Jaka Propika, Yanisfa Septiarsilia, Eka Susanti, Dewi Pertiwi

Abstract

Seiring dengan padatnya penduduk di Surabaya sebagai kota metropolitan, menyebabkan peningkatan pembangunan berupa rumah hunian, salah satunya rumah susun. Dalam pembangunan rusun harus diimbangi inovasi yang memadai. Maka dilakukan upaya dengan melakukan remodeling pada pelat beton konvensional (on site) menjadi pelat beton precast dengan pembebanan pelat satu arah. Dalam pelaksanaan, pelat dibagi menjadi dua sistem,yaitu satu arah dan dua araha. Perbedaannya teretak pada asumsi distribuai beban yang disalurkan ke balok. Metode yang dilakukan dengan pengambilan data dari konsultan perencana, yakni Rusun Menanggal Surabaya dengan bangunan bertingkat 5 lantai yang memilki ukuran panjang 60,6 m, lebar 23,9 m, dan tinggi 16 m. Dari data yang diperoleh, dilakukan analisa dengan melakukan preliminary design pada pelat, dan membandingkan hasil yang akan diperoleh dari kedua pemodelan menggunakan pelat konvensional maupun modifikasi. Hasil analisa menunjukkan bahwa penggunaan pelat precast Hollow Core Slab, lebih efisien jika dibandingan dengan pelat konvensional. Perbedaan bisa dilihat dari berat struktur yang dihasilkan, lebih ringan menggunakan pelat modifikasi dengan prosentase sebesar 18.68%. juga bisa dilihat besi tulangan yang digunakan, lebih ekonois menggunakan pelat precast, senilai 46%. Namun sementara pada sistem pelat satu arah, gaya dalam yang dihasilkan ada yang lebih besar pada salah satu balok induk senilai 24%.

Keywords

perbandingan struktur, sistem pelat, pelat satu arah, pelat hollow core, struktur pracetak

Full Text:

PDF

References

“8. Firdaus, 2017.pdf.” .

J. S. Admiration and S. Teknik, “No Title,” vol. 3, no. 9, 2022.

T. Performance, “Analysis of The Most Affecting Factors in The Selection,” pp. 20–27, 2021.

A. A. Mahdi and M. A. Ismael, “Structural Behavior of Hollow-core One Way Slabs of High Strength Self-compacting Concrete,” vol. 34, no. 01, pp. 39–45, 2021.

N. T. Wijayanti and D. Sulistyo, “Perilaku Lentur Pelat Sistem Satu Arah Beton Bertulang Berongga Dengan Pemanfaatan Botol Bekas Berbahan Plastik Sebagai Pembentuk Rongga,” pp. 1–12.

K. Tan and P. S. Eng, “Designing Hollow-Core Slabs for Continuity.”

X. Dul, D. D. Dqxdu, D. U. Dqwr, and D. D. Hul, “) OH [ XUDO EHKDYLRU RI SUHFDVW KROORZ FRUH VODE XVLQJ 39 & SLSH DQG VW URIRDP ZLWK GLIIHUHQW UHLQIRUFHPHQW,” vol. 171, pp. 909–916, 2017, doi: 10.1016/j.proeng.2017.01.388.

I. J. Fischer, J. Tarigan, E. P. Bangun, B. Pracetak, and H. C. Slab, “MODIFIKASI STRUKTUR JETTY PELAT BETON PRACETAK KONVENSIONAL MENJADI PELAT BETON PRACETAK HOLLOW CORE SLAB,” vol. 4, no. 3, pp. 270–286, 2023.

B. Ditinjau, D. Segi, and B. D. A. N. Struktur, “TERHADAP PELAT PRACETAK SEGMENTAL DAN PELAT,” vol. 5, no. 1, pp. 387–395, 2020.

N. Diandra, A. Wicaksono, and S. Valentino, “Developing Conceptual Design of Slab Structure Parametric Variations Shophouses using Value Engineering Concept,” vol. 7, no. 1, 2023.

S. N. Indonesia and B. S. Nasional, “Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain,” 2013.

T. F. Website, “perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi , pemeliharaan dan penilaian kelayakan dan bangunan gedung dan nongedung sebagai revisi struktur bangunan gedung dan nongedung ; ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun,” no. 8, 2019.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.