Pengaruh Penambahan Gelling Agent Carbopol Dan Asam Stearat terhadap Nilai Kalor Etanol Gel
Abstract
Ethanol gel has the advantage of facilitating packaging, distribution and storage
because it does not spill and flow easily. Another advantage of ethanol gel is that it
does not smoke during the combustion process, does not cause soot and does not
produce harmful gases. This research aims to compare the 2 best gelling agents
and study the effect of adding the gelling agent to the calorific value. The process
of making ethanol gel begins by inserting a gelling agent of 4-12% w into a beaker
glass. Then add 20 ml of distilled water while stirring until the solution thickens.
After that, slowly put 75 grams of 95% ethanol into the beaker which already
contains the gelling agent solution. For the manufacture of ethanol gel with a
stearic acid gelling agent, heating is done first in making the solution and left for 3
hours after mixing with ethanol. Based on the analysis, it was found that the
highest calorific value was 12052.7 cal / g with stearic acid gelling agent in the
addition of 12% (% w).
Full Text:
PDFReferences
Amalia, Y. & Muria, S. R. Pembuatan Bioetanol dari Limbah Padat Sagu
Menggunakan Enzim Selulase dan Yeast Saccharomyces Cerevisiae dengan Proses
Simultaneous Sacharificatian and Fermentation ( SSF ) dengan Variasi Konsentrasi
Substrat dan Volume Inokulum. I, (2009).
Dirgantara, D. A., Chairul & Zultiniar. Pembuatan Bioetanol dari Ampas Sagu
menggunakan Proses Hidrolisis dan Fermentasi Menggunakan Asam Sulfat sebagai
Katalis. FTEKTNK 8, 1–9 (2021).
Triaswati, I., Nurhayanti, L. & Buchori, L. PEMBUATAN BIOETANOL GEL
SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK TANAH.
Hanun, V. & Sutjahjo, D. H. Komparasi Karakteristik Bioetanol Gel dengan Pengental Karbopol dan carboxy Methyl Cellulose(CMC) sebagai Bahan Bakar Alternatif. 07, 14–20 (2018).
Merdjan, R. & Matione, J. fuel gel. (2003).
Budi, S. & Supriyatna, N. SELULOSA SEBAGAI PENGENTAL PADA
PEMBUATAN. 59–64 (2013).
Mulyono & Suseno, T. PEMBUATAN ETHANOL GEL SEBAGAI BAHAN
BAKAR PADAT ALTERNATIF. (2010).
Matthews, J. Influence of clearing agent on immunohistochemical staining of
paraffin-embedded tissue. 23–26 (1980).
Monye, M. S. Extraction of cellulose from cacti. 9, 3869–3873 (2017).
Nugroho, A., Restuhadi, F. & Rossi, E. Pembuatan Gel Etanol dengan
Menggunakan Bahan Pengental Carboxymethycellulose (CMC). 3, (2016).
Wibowo, W. A., Suseno, T., Kimia, J. T., Teknik, F. & Maret, U. S. Pembuatan dan
uji pembakaran ethanol gel. 9, 67–71 (2010).
Tyastando, R. D., Ardiansah, J., Pramudita, A. E. & Riandadari, D. STUDI
EXPERIMENTAL PEMBUATAN BIOETANOL GEL DENGAN PENGENTAL
CARBOXYMETHYL CELLULOSE DAN PENGUJIAN PERFORMANCE
BIOETANOL GEL. 1, (2019).
Lloyd, P. J. D. & Visagie, E. M. A comparison of gel fuels with alternative cooking
fuels. 18, 26–31 (2007).
A, D. A., S, H., S, D. K. & S, M. R. Formulasi Bioetanol Padat dengan Variasi
Gelling Agent sebagai Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan. Ind. Inov.
, 13–19 (2014).
Sutarsa, N. W. N. M. PENGARUH FORMULASI CARBOXYMETHYL
CELLULOSE DAN ASAM STEARAT TERHADAP KARAKTERISTIK GEL
BIOETANOL. 5, 18–27 (2017).
Akhiroh, I. N. J. & Sutjahjo, D. H. NISBAH KATALIS NATRIUM
CARBOXYMETHYLCELLULOSE ( Na CMC ), ASAM STEARAT DAN
BIOETANOL TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBUATAN BIOETANOL
PADAT DARI MOLASESS Islam Nur Jannatul Akhiroh Dwi Heru Sutjahjo
Abstrak. 03, 160–166 (2015).
Azis, I. J. PEMBUATAN ETHANOL GEL SEBAGAI BAHAN BAKAR SEMI
PADAT ALTERNATIF DENGAN MENGGUNAKAN KARBOKSIMETIL
SELULOSA (CMC) SEBAGAI GELLING AGENT. (2016).
Refbacks
- There are currently no refbacks.