PENERAPAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA BENTUK BANGUNAN TAMAN BUDAYA MAJAPAHIT DI MOJOKERTO JAWA TIMUR

Puji Astutik, Esty Poedjioetami, Sukarnen Sukarnen

Abstract


Kerajaan Majapahit adalah peradaban terbesar dalam sejarah Indonesia. Dari abad ke-14 hingga ke-15, karya-karya Majapahit masih tersebar di seluruh Indonesia terutama pulau Jawa, dan khususnya Kota Mojokerto di Jawa Timur. Penemuan pengetahuan tentang kerajaan Majapahit jadi salah satu tugas pembangunan wilayah Mojokerto yang ditetapkan dengan peraturan daerah Mojokerto No.92012-2032. Berdasarkan data sistem informasi pemerintah kota, Kota Mojokerto memiliki 14 tempat wisata dengan potensi wisata yang ada di Kota Mojokerto. Namun, tidak satupun yang merupakan tempat wisata yang dapat meningkatkan potensi peninggalan Kerajaan Majapahit[1] .

Full Text:

PDF

References


P. MOJOKERTO, “POTENSI KOTA MOJOKERTO,” 2020. https://www.mojokertokota.go.id/home/potensi/datapotensi/1.

G. Fajrine, A. B. Purnomo, J. S. Juwana, M. Jurusan, and A. Fakultasteknik, “Penerapan Konsep Arsitektur Neo Vernakular Pada Stasiun Pasar Minggu,” pp. 85–91, 2017.

A. W. Saidi, N. P. A. S. Astari, and K. A. Prayoga, “Penerapan Tema Neo Vernakular Pada Wajah Bangunan Gedung Utama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bali,” vol. 11, no. 2, pp. 136– 145, 2019

C. Widi and L. Prayogi, “Penerapan Arsitektur Neo-Vernakular pada Bangunan Buday dan Hiburan,” J. Arsit. Zo., vol. 3, no. 3, pp. 282–290, 2020, doi: 10.17509/jaz.v3i3.23761.

A. Ramadhani Nur and M. Faqih, “Pendekatan Vernakular Kontemporer dalam Desain Pasar Wisata Apung Surabaya di Area Mangrove Wonorejo,” Architecture, pp. 1–5, 2019.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Katalog Buku Karya Dosen ITATS