AIR BALAS KAPAL DI PERAIRAN INDONESIA:BERKAH ATAU BENCANA

Minto Basuki, Lukmandono Lukmandono, Maria Margareta ZauBeu

Abstract


Nawacita yang dicanangkan oleh Presiden RI, telah memasuki periode kedua, di mana salah satu fokusnya adalah pengembangan kemaritiman. Indonesia sebagai Negara kelautan sangat memerlukan program tersebut dalam rangka menggapai kesejahteraan masyarakat yang adil, makmur merata pada semua wilayah. Perwujudan ini dilakukan dengan mengurangi disparitas harga kebutuhan pokok yang ada di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Salah satu jalan yang bisa dilakukan adalah penyediaan infrastruktur yang mendukung program tol laut. Tol laut adalah sebuah program konektivitas yang menghubungkan antar wilayah. Tol laut didukung oleh armada kapal yang maksimal, pelabuhan dan infrastruktur lain yang berperan. Menggunakan kapal, akan dapat mengangkut barang dan penumpang dalam jumlah yang cukup besar sekali angkut. Salah satu faktor yang harus diwaspadai dalam pengangkutan menggunakan kapal, adalah terjadinya pertukaran spesies yang terbawa dalam air balas kapal. Dengan dimasukkannya air laut ke dalam lambung kapal lewat sea-chest sampai ke dalam tangki balas, maka akan terdapat pengurangan tekanan hidrostatis pada lambung kapal, air balas dapat membantu memberikan stabilitas melintang kapal, air balas dapat meningkatkan kemampuan propulsi kapal dan kemampuan oleh gerak kapal (manuver), air balas kapal dapat sebagai kompensasi perubahan berat kapal dalam berbagai kondisi beban muatan kapal yang berubah setiap adanya pemuatan di mana tergantung pada berat jenis muatan dan begitu juga dengan bahan bakar dan air tawar yang dikonsumsi kapal juga mengalami perubahan dalam perjalanan kapal, maka kehadiran air balas sangat diperlukan. Kegiatan memasukkan dan mengeluarkan air laut dari dan ke dalam kapal tampaknya seperti kegiatan yang tidak menimbulkan masalah dan juga kegiatan yang tidak ada salahnya dan kegiatan ballasting kapal ini sangat penting untuk pengoperasi pelayaran kapal yang aman dan efisien, namun tidak disadari bahwa kegiatan ini dapat menimbulkan perubahan ekologi laut, menimbulkan permasalahan

Full Text:

PDF

References


Basuki, M, Lukmandono, dan Margareta, M.Z.B, 2018a, Ballast Water Management Berbasis Environmental Risk Assessment di Perairan Indonesia, Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan V UNHAS, Makasar.

Basuki, M, Lukmandono, dan Margareta, M.Z.B, 2018b, Pengelolaan Air Balas Kapal Berbasis Environmental Risk Assessment Di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Sebagai Upaya Pencegahan Marine Pollution, Seminar Nasional Sekolah Pasca Sarjana USU, Medan.

Basuki, M, Lukmandono, and Margareta, M.Z.B, 2018c, Implementation IMO Regulationof Ballast Water Managementat Inaport 2nd Jakarta Based Environmental Risk Assessment, International Conference ICATECH, ITATS, Surabaya.

Basuki, M, Lukmandono, and Margareta, M.Z.B, 2019a, Ballast Water Managementat Inaport 4th Makasar Based Environmental Risk Assessment, International ConferenceonScience, Technology, and Environment 2019 (ICoSTE 2019), Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Basuki, M, Lukmandono, dan Margareta, M.Z.B, 2019 b, Faktor Eksternalitas Berbasis Environmental Risk Assessment Pada Proses Ballasting dan Deballasting di Daerah Pelindo II Jakarta, Prosiding SNasPPM IV, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban.

Basuki, M, Lukmandono, dan Margareta, M.Z.B, 2019c, Model Pengelolaan Air Balas Kapal di Perairan Indonesia Sesuai Regulasi IMO MEPC 56/23 Annex 2, 2nd National Confference Proceedingon Waste Treatment Technology, PPNS Surabaya.

Guterres, J., Basuki, M., dan Pranatal, E., 2018, Analisis Penerapan Ballast Water Management Sesuai Regulasi IMO Pada Kapal Yang Beroperasi di Perairan Timor-Leste, Prosiding SNTEKPAN VI 2018, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Katalog Buku Karya Dosen ITATS