PENERAPAN ARSITEKTUR EKOLOGIS PADA TEMPAT PELATIHAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI BENOWO KOTA SURABAYA JAWA TIMUR

Dhian Arifin, Suci Ramadhani, Dian P E Laksmiyanti

Abstract


Sampah bahan terbuang dibuang dari sumber hasil kegiatan manusia dan alam yang belum ada nilai ekonomis sehingga penyebab timbulnya masalah dalam lingkungan. Rupanya permasalahan terkait sampah adalah suatu masalah yang klasik di Indonesia. Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun, Kementrian pengumpulan sampah terus meningkat, naiknya mencapai 1juta ton setiap tahun. Mereka memperkirakan bahwa pada 2030 mendatang pabrik plastic yang memproduksi secara global meningkatkan 2kali lipat  Bahkan NASA sendiri meliris animasi menunjukan kondisi sampah yang ada di lautan dunia. Terlihat sampah menumpuk di 5 samudera terbesar di bumi. Sampah akan terbawa arus hingga membentuk pulau – pulau, nasa juga menunjukan pertahunnya ada sekitar 7 juta ton sampah pelastik yang berakhir di lautan. Sampah – sampah terbesar di dunia ini adalah dari negara – asia.

 

Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pengolahan sampah yang tepat berpotensi meningkatkan jumlah sampah di Kota Surabaya seiring meningkatnya jumlah penduduk Kota Surabaya. Seperti contohnya TPS Benowo yang merupakan lokasi pembuangan sampah terbesar di Kota Surabaya, namun rupanya masih kurang menerapkan proses pengolahan yang lebih ramah lingkungan sehingga masih banyak masyarakat yang berpendapat bahwa lokasi tersebut memiliki aroma dan tingkat kebersihan yang rendah. Padahal, lokasi yang berdekatan dengan Stadion Besar Gelora Bung Tomo tersebut digadang-gadang akan menjadi lokasi pertandingan Piala Dunia. Permasalahan tersebut mengacu pada pentingnya penerapan Arsitektur Ekologis melalui prinsipprinsip arsitektur hijau yang peduli terhadap alam serta memaksimalkan pengolahan menjadi energi terbarukan artinya manusia menjaga alam dan tidak untuk merusaknya. Perancangan ini merupakan program lanjutan untuk mewujudkan Kota Surabaya bebas sampah agar tempat penampungan yang ada saat ini menjadi lebih berdayaguna dengan adanya tambahan.

 

Penelitian ini secara umum menggunakan pengumpulan data tentang teori berupa data primer dan skunder melalui studi banding dan lapangan dimana data yang diperoleh akan diolah dan dianalisa secara kualitatif yang cenderung menggunakan analisis sehingga dapat menghasilkan rumusan permasalahan yang tepat guna memperoleh solusi yang sesuai. Dari penelitian tersebut, didapatkan sebuah Rancangan Tempat Pelatihan Dan Pengelolahan Sampah Di Benowo Kota Surabaya Jawa Timur yang berlokasi di Jl. Jawara Surabaya, Kecamatan Pakal, Kelurahan Tambak Dono Surabaya menerapkan konsep Arsitektur Ekologis dengan fasilitas seperti pengolahan sampah, workshop, kantor pengelola, ruang terbuka hijau, dan lain sebagainya. 


Keywords


Arsitektur Ekologi; Benowo; Pelatihan; Pengolahan Sampah; Surabaya

Full Text:

PDF

References


Soegianto. 2005. Ilmu Lingkungan, Sarana Menuju Masyarakat Berkelanjutan. Surabaya: Airlangga University Press.

Ruang Wilayah Kota Surabaya 2011 – 2030 Perda Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2015

Salim, E. 1988. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Cetakan Kedua. LP3ES. Jakarta.

William, Yaaresya. 2014. Perencanaan Pengembangan TPA Kota Probolinggo dengan Sistem Sanit Radar Malang 2006. “ Pemanfaatan sampah di TPA” Malang.

Subeki, N dan Helmi 2011.”Mekanisme dan Penanganan Kebersihan Di Kota Malang” Bintek DPRD Kota Malang, Sarangan, Magetan.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Prosiding Seminar Teknologi Perencanaan, Perancangan, Lingkungan dan Infrastruktur

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.