Analisis Tebal Perkerasan Lentur Dengan Tiga Metode Bina Marga (Studi Kasus: Ruas Jalan Ploso Dan Gedeg – Perbatasan Kab. Mojekerto Dan Kab. Jombang)

Zamroni Achmad Farid, Kurnia Hadi Putra

Abstract


Jalan merupakan prasarana utama bagi pengguna transportasi darat. Hal ini akan menuntut adanya fasilitas transportasi yang memadai. Indonesia mempunyai peraturan dan pedoman dalam perencanaan struktur perkerasan jalan yang merupakan hasil modifikasi dan penyesuaian dari negara maju seperti Inggris, Amerika Serikat dan Australia yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Dirjen Bina Marga mengeluarkan pembaruan standar peraturan desain perkerasan jalan untuk terus dikembangkan dan disempurnakan, sehingga terdapat perbedaan perencanaan perhitungan pada setiap metodenya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tebal lapis perkerasan yang dibutuhkan berdasarkan Manual Desain Perkerasan 2017, Bina Marga 2002, dan Bina Marga 1987 dengan studi kasus ruas jalan Ploso dan Gedeg serta membandingkan pada ketiga metode tersebut. pengumpulan data berupa data primer ini yaitu dilakukan dengan survei 2 hari yaitu 2x17 jam dari hasil pengamatan 2 hari tersebut diambil data volume kendaraan yang terbanyak, dan data sekunder berupa data CBR, data geometrik jalan dan data curah hujan. Berdasarkan perbandingan hasil tebal perkerasan jalan untuk ruas jalan Ploso dan Gedeg pada Manual Desain Perkerasan 2017 dengan menggunakan CTB didapatkan dengan total tebal 107 cm, sedangkan menggunakan pondasi berbutir dengan total tebal 115 cm, Pada metode Bina Marga 2002 dengan total tebal 95 cm, sedangkan pada metode Bina Marga 1987 diperoleh total tebal 110 cm. Perbandingan dari tebal perkerasan lentur pada masing – masing metode, menghasilkan perbandingan perkerasan diantara 20 cm – 5 cm. Besarnya selisih tebal perkerasan tersebut dikarenakan perbedaan paramater desain dan pemilihan bahan perkerasan.


Keywords


Desain Perkerasan Lentur; Bina Marga 2017; Bina Marga 2002; Bina Marga 1987; Perbandingan Perkerasan

Full Text:

PDF

References


Bina Marga, Direktorat Jendral. “Spesifikasi Umum 2010”. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.

Bina Marga, 2002. Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Pt. T-01-2002-B, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga, Jakarta.

Hendarsin, Shirley L., 2000, Perencanaan Teknik Jalan Raya, Politeknik Negeri Bandung, Bandung.

Muyasyaroh, S.L., Rahmawati, A., Adly, E., 2017, Analisis Tebal Perkerasan Lentur Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 1987 Bina Marga dan Metode AASHTO 1993 (Studi Kasus: Paket Peningkatan Ruas Jalan Siluk-Kretek, Bantul, DIY), Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Sadli, Muhammad, (2015), Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Menggunakan Metode Bina Marga Pd T 01-2002-B, Metode Manual Desain Perkerasan dan Metode Nottingham (Studi Kasus Jalan I Gusti Ngurah Rai), Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako.

Sukirman, Silvia. 1992. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Nova. Bandung.1987, Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisis Komponen SKBI – 2.3.26.1987, UDC : 625.73 (02), Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

, Manual Perkerasan Jalan (Revisi Juni 2017) No. 04/SE/Bd/2017, Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Prosiding Seminar Teknologi Perencanaan, Perancangan, Lingkungan dan Infrastruktur

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.