Pendayagunaan Limbah Buah Sebagai Pupuk Organik Cair Dengan Metode Fermentasi EM4

Maritha Nilam Kusuma, Amrozy Muharamin, Dimas Wahyu Surya Darma, Ellisa Dwi Syafitri, Inka Muthia Ardhana, Hamas Hijrotush Shobriyah, Maratus Sholihah, Muhammad Hafizhni At-Thayyibi

Abstract

Sisa hasil buah bisa menjadi produksi pupuk organik golongan cair serta menambahkan EM4 yang berfungsi mempercepat proses fermentasi atau sebagai activator karena memiliki kandungan mikroorganisme yang dapat memecah senyawa polimer menjadi monomernya. Dalam penelitian ini menggunakan percobaan eksperimental menggunakan metode fermentasi. Bahan yang digunakan yaitu sisa buah yang tidak dikonsumsi, EM4 (Effective Microorganisme), gula merah dan air. Ada beberapa variabel yang ditentukan dalam percobaan ini, yaitu variabel tetap, variabel terikat, dan variabel bebas. Variabel tetap yang ditentukan dalam percobaan ini merupakan jumlah limbah buah-buahan yang digunakan yaitu sebanyak 6000 gr; volume air gula merah sejumlah 1800 ml; dan volume EM4 yaitu 180 ml. Selain itu, terdapat variabel terikat; yakni uji pH; uji suhu; uji warna; dan juga uji bau. Sedangkan variabel bebas yang digunakan adalah waktu fermentasi yaitu 7 hari. Hasil dari penelitian hari ke-7 nilai pH sebesar 3,7, nilai suhu dari 24 meningkat menadi 32,6, warna pupuk cair dihari pertama cenderung coklat yang berasal dari gula merah dan EM4 kemudian secara perlahan warna dari pupuk berubah menjadi warna kuning, sedangkan bau tidak terlalu menyengat dan lebih menyerupai tape. Dari air gula sebanyak 1800 ml dan 180 ml EM4 menggunakan limbah buah-buahan menghasilkan pupuk organik cair sebanyak 800 ml.

Keywords

Effective Microorganisme; pupuk organik cair

Full Text:

PDF

References

Jalaluddin, Z. A. Nasrul, and R. Syafrina, “Pengolahan Sampah Organik Buah-Buahan Menjadi Pupuk Dengan Menggunakan Effektive Mikroorganisme,” J. Teknol. Kim. Unimal, vol. 5, no. 1, pp. 17–29, 2016.

A. C. Tabun, N. B., C. L. L. Peu, J. A. Jermias, T. A. Y. Foenay, and D. A. J. Ndolu, “PEMANFAATAN LIMBAH DALAM PRODUKSI PUPUK BOKHASI DAN PUPUK CAIR ORGANIK DI DESA TUATUKA KECAMATAN KUPANG TIMUR,” J. Pengabdi. Masy. Peternak., vol. 2, no. 2, pp. 107–115, 2017.

M. Marjenah, W. Kustiawan, I. Nurhiftiani, K. H. M. Sembiring, and R. P. Ediyono, “Pemanfaatan Limbah Kulit Buah-Buahan Sebagai Bahan Baku Pembuatan Pupuk Organik Cair,” ULIN J. Hutan Trop., vol. 1, no. 2, pp. 120–127, 2017, doi: 10.32522/ujht.v1i2.800.

H. Rifaldin, M. N. Kusuma, and J. T. Lingkungan, “Sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioetanol,” pp. 373–378.

H. F. Fadilah, M. N. Kusuma, and R. D. Afrianisa, “Pemanfaatan bioslurry dari digester biogas menjadi pupuk organik cair,” Semin. Nas. Sains dan Teknol. Terap. VII 2019, pp. 513–518, 2019.

I. S. Dewi, M. N. Kusuma, and T. Pramestyawati, “A function of Bioslurry Organic for Solid Fertilizer,” J. Appl. Sci. Manag. Eng. Technol., vol. 1, no. 1, pp. 29–32, 2021.

M. Kusuma and R. Afrianisa, “Initial Characterization of Bio-Slurry as Liquid Fertilizer,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 2117, no. 1, p. 012007, 2021, doi: 10.1088/1742-6596/2117/1/012007.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.