STUDI LINGKUNGAN PENGENDAPAN FORMASI KALIBENG ANGGOTA KLITIKMENGGUNAKAN ANALISIS MIKROFOSIL DAN PETROGRAFI DI DESA NGLAMPIN, KECAMATAN NGAMBON, KABUPATEN BOJONEGORO, PROVINSI JAWA TIMUR

Alvin Senjaya, Hendra Bahar

Abstract

Kabupaten bojonegoro memiliki struktur geologi yang bervariasi, masing- masing jenis keadaan struktur geologi dibagi dalam tujuh jenis yaitu plistosen fasies gunungapi, plistosen fasies sedimen, aluvium fasies gunung api, plistosen fasies sedimen, hasil gunung api kuarter tua, hasil gunung api kuarter muda dan aluvium. Keseluruhan struktur geologi di atas didominasi oleh jenis batuan dari hasil gunungapi yang mempunyai ciri serta sifat mudah lapuk dengan kecenderungan menjadi tanah subur. Berdasarkan jenis batuan tersebut Kabupaten Bojonegoro  termasuk endapan aluvium dan kuater dari gunung api, baik yang berupa kerikil, pasir, tuf, maupun lempung. Batuan ini banyak mengandung unsur hara, oleh karena itu banyak dimanfaatkan untuk lahan pertanian irigasi dan perkembangan pemukiman. Geologi di Desa Nglampin dan sekitarnya, Kecamatan Ngambon, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur memiliki variasi struktur sedimen, dengan kandungan fosil berupa perubahan dari litologi yang mencerminkan kondisi fisik batuan serta kelimpahan data biologi. Kondisi demikian menjadi dasar analisis lingkungan pengendapan. Metode yang digunakan untuk studi lingkungan pengendapan di daerah penelitian antara lain pemetaan geologi, analisis petrografi dan kandungan mikrofosil. Pada lokasi penelitian satuan litologinya terbagi menjadi 3 (tiga) satuan yaitu: Satuan Batunapal, Satuan Batupasir, dan Satuan Batupasir Tufan. Lingkungan pengendapan yang terdapat pada Satuan  Batupasir Kalibeng Anggota Klitik, berdasarkan fosil foraminifera planktonik umurnya diketahui yaitu N20 – N21(Pliosen akhir – Plistosen), terendapkan pada kedalaman 69, 54 – 73,2 m yaitu di neritik tengah. Berdasarkan fosil foraminifera plankton yang ditemukan pada Satuan  Batunapal Kalibeng Anggota Klitik, diketahui umurnya adalah (N20) Pliosen awal – akhir, terendapkan pada lingkungan neritik tengah di kedalaman 69,54 – 73,2 m.

Keywords

fosil; lingkungan pengendapan; petrografi

Full Text:

PDF

References

Barker, R.W., 1960, "Taxonomic Notes", Society of Economic Paleontologist and Mineralogist, Oklahoma.

Blow, W.H., 1969, "Late middle Eocene to Recent Planktonic Foraminiferal Biostratigraphy", Proceedings of the First International Conference on Planktonic Microfossils, Geneva.

Boggs, S. Jr., 2006, "Principles of Sedimentology and Stratigraphy", 4th edition, Prentice-hall inc., New Jersey.

De Genevraye, P., and Samuel, L., 1972, "Geology of the Kendeng zone (Central and East Java)", Proceedings Indonesian Petroleum Association, 1st Annual Convention, Jakarta.

Gould, N.E.S.J., and Eldredge, N., 1972, "Punctuated Equilibria: An Alternative to Phyletic Gradualism, Models in Paleobiology", Cooper & Co., San Francisco.

Pettijohn, F.J., 1975, "Sedimentary Rocks", 3rd ed., Harper and Row Publishing Co., New York..

Pringgoprawiro, H., 1983, "Biostratigrafi dan Paleogeografi Cekungan Jawa Timur Utara, Suatu Pendekatan Baru", Disertasi Doktor, Institut Teknologi Bandung, Bandung, tidak dipublikasikan.

Rahardjo, W., 2004, "Ekskursi Geologi Regional Pegunungan Selatan dan Kendeng", Jurusan Teknik Geologi FT-UGM, Yogyakarta, tidak diterbitkan.

Selley, R.C., 1988, "Applied Sedimentology", Academic Press, Massachusetts.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.