KAJIAN DEPOSISI ASAM DI KAWASAN SURABAYA TIMUR

Rachmanu Eko Handriyono, Amrita Winaya Shita Dewi

Abstract

Perkembangan pembangunan yang meningkat pesat berpotensi menyebabkan peningkatan konsumsi energi yang pada akhirnya dapat menimbulkan pencemaran udara. Konsumsi energi berlebih pada pembakaran bahan bakar fosil dapat melepas gas SO2 dan NO2 sehingga terjadi deposisi asam. Deposisi asam dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang serius terhadap lingkungan perairan, ekosistem daratn, dan kerusakan struktur bangunan. Studi ini melakukan kajian deposisi asam di Kawasan Surabaya Timur. Kawasan Surabaya Timur merupakan daerah dengan perkembangan yang pesat karena potensi yang ada di wilayahnya seperti industri dan perdagangan, pariwisata, dan permukiman. Parameter pencemar dalam studi ini adalah gas SO2, gas NO2, pH air hujan, nitrat (NO3-), dan sulfat (SO42-). Lokasi pengukuran gas SO2 dan NO2 dan pengambilan sampel air hujan berada di Jl. Dr. Ir. H. Soekarno karena merupakan padat transportasi, Kawasan Industri SIER Rungkut, dan Semolowaru Indah yang merupakan daerah padat permukiman. Analisis data menggunakan model regresi linier berganda. Hasil pengukuran pada lokasi sampling menunjukkan bahwa Semolowaru mempunyai konsentrasi gas SO2 dan NO2 yang lebih tinggi daripada Kawasan Industri SIER dan transportasi di Jl. Dr. Ir. Soekarno. Selain itu, koefisien regresi menunjukkan bahwa nitrat (NO3-) lebih berpengaruh dalam menurunkan pH air hujan dibandingkan dengan sulfat (NO3-). Kata kunci: deposisi asam, konsumsi energi, pH

Full Text:

PDF

References

J. Colls, Air Pollution, London: Spon Press, 2002. [2] B. Nana et al., “Air Quality Study in Urban Centers: Case Study of Ouagadougou, Burkina Faso”. FUTY Journal of the Enviromnent, vol. 7, p. 1-18, 2012. [3] M. Zhou et al., “The Association Between Ambient Air Pollution and Adult Respiratory Mortality in 32 Major Chinese Cities, 2006-2010”. Environmental Research, vol. 137, p. 278-286, 2015. [4] S. Kabashi et al., “Dynamic Modelling of Air Pollution and Acid Rain from Energy System and Transport in Kosovo”. Open Journal of Air Pollution, vol. 1, p. 82-96, 2012. [5] F. Yao et al., “Photosynthetic and Growth Responses of Schima Superba Seedlings to Sulfuric and Nitric Acid Depositions”. Environmental Science and Pollution Research, vol. 23, p. 8644-8658, 2016. [6] L. Duan et al., “Acid Deposition in Asia: Emissions, Deposition, and Ecoosystem Effects”. Atmospheric Environment, vol. 146, p. 55-69, 2016. [7] S. Osu et al., “Acid Rain Environmental Problems: Implications for the Teaching of Biology in Schools in Riverine Communities”. Academic Journal of Interdisciplinary Studies, vol. 2, p. 101-108, 2013. [8] M. Wondyfraw, “Mechanisms and Effects of Acid Rain on Environment”. Journal of Earth Science and Climate Change, vol. 5, p. 1-3, 2014.

S. Dubey, “Acid Rain-The Major Cause of Pollution: Its Causes, Effects and Solution". International Journal of Scientific Engineering and Technology, vol. 2, p. 772-775, 2013. [10] R. M. Ceron et al., “Atmospheric Dry Deposition in the Proximity of Oil-Fired Power Plants at Mexican Pacific Coast”. Journal of Environmental Protection, vol. 3, p. 12281237, 2012. [11] K. Prueksakorn et al., "Review of Air Dispersion Modelling Approaches to Assess The Risk of Wind-borne Spread of Foot-and-mouth Disease Virus". Journal of Environmental Protection, vol. 3, p. 1260-1267, 2012. [12] R. E. Handriyono, "Pembentukan Fungsi Pengaruh Meteorologi Pada Persamaan Gauss Menggunakan Software R". Jurnal IPTEK, vol. 21, p. 1-8, 2017. [12] N. K. Wardhani et al., "Studi Tingkat Keasaman Air Hujan Berdasarkan Kandungan Gas CO2, SO2, dan NO2 di Udara (Studi Kasus Balai Pengamatan Dirgantara Pontianak". Prisma Fisika, vol. 3, p. 9-14, 2015. [13] R. P. Sari et. al, "Hujan Asam pada Beberapa Penggunaan Lahan di Kabupaten dan Kota Bogor". Media Konservasi, vol. 12, p. 77-79, 2007.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.