Revitalisasi Sungai Kalimas sebagai Waterfront City untuk Sarana Edukasi dan Integrasi Wisata Kota Tua di Wilayah Jembatan Merah Surabaya

Mohammad Ilham Khoiri, Broto Wahyono Sulistyo, Ika Ratniarsih

Abstract

Menurut sejarah, hampir seluruh bangunan yang ada di Surabaya menghadap ke sungai Kalimas. Saat itu, Kalimas berfungsi sebagai sarana transportasi air. Setelah adanya jalan raya, Kalimas kini menjadi bagian belakang dari bangunan yang ada disepanjang sungai itu, dengan kondisi kawasan yang tidak teratur diperlukan penataan kembali kawasan bersejarah disekitar sungai Kalimas, Jembatan Merah ini menjadi kawasan tepi sungai yang lebih baik. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif, penelitian ini menganalisis objek pembanding untuk mendapatkan kesimpulan yang digunakan sebagai acuan dalam proses rancangan selanjutnya. Lokasi tapak berada di jalan Karet, Kota Surabaya, mulai dari Jembatan Merah ke arah selatan JL. Karet sampai di persimpangan JL. Karet dengan JL. Bibis Surabaya, luas lahan mencapai ± 2 Ha. Menata kembali kawasan tepi air dengan memberikan fasilitas penunjang tempat wisata tepi air yaitu galeri, ruang terbuka hijau, taman bermain, dermaga, perahu wisata, perahu dayung, toko suvenir, cafetaria, amfiteater dan fasilitas lainnya. Revitalisasi ini menggunakan tema Arsitektur Historism Kolonial, menghadirkan nuansa kawasan bersejarah dengan latar belakang bangunan bergaya Arsitektur Kolonial. Konsep makro yakni rekreatif, menampilkan karakter kawasan yang menyenangkan, memberikan suasana santai, rileks, rekreasi sebagai tempat wisata bagi pengunjung. Konsep tatanan lahan adalah asri, sedangkan konsep bentuk yaitu adaptif, dan konsep ruang yakni klasik.

Keywords

Jembatan Merah; Kalimas; Revitalisasi; Waterfront

Full Text:

PDF

References

M. W. M. Danisworo, "Revitalisasi Kawasan Kota, sebuah Catatan dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kota," Newslatter URDI, vol. XIII, 2002.

I. Sastrawati, "Prinsip Perancangan Kawasan Tepi Air (Kasus: Kawasan Tanjung Bunga)," Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, vol. XIV, 2003.

L. A. Torre, Waterfront Development, New York: Van Nostrand Reinhold, 1989.

H. Shirvani, The Urban Design Process, New York: Van Nostrand Reinhold, 1985.

C. Jencks, The Language of Post-Modern Architecture, New York: Rizzoli, 1977.

L. Wardani, "Gaya Desain Kolonial Belanda pada Interior Gereja katolik Hati Kudus Yesus Surabaya," Jurnal Dimensi Interior, vol. VII, 2009.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.