Desain Sistem Ergonomi Dengan Metode PEI (Posture Evaluation Index) Pada Laboratorium Teaching Factory Jurusan TKRO SMK Senopati Sidoarjo

Rio Adi Trisna, Rony Prabowo, Lukmandono Lukmandono

Abstract

Postur tubuh merupakan titik penentu dalam menganalisa keefektifan dari suatu pekerjaan. Apabila sikap kerja sudah baik dan ergonomis maka dapat dipastikan hasil yang diperoleh oleh pekerja akan baik pula, akan tetapi bila sikap kerja mekanik tersebut salah atau tidak ergonomis maka pekerja akan mudah kelelahan dan dapat terjadi kelainan pada bentuk tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain postur kerja yang ergonomi dan dapat mengurangi potensi bahaya ergonomi terhadap keluhan mosculoskeletal siswa Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif pada praktik tune up mobil di workshop SMK Senopati Sidoarjo. Berdasarkan hasil Analisa resiko pekerjaan didapatkan proses pekerjaan yang dapat menimbulkan resiko cedera tingg yaitu pada proses pengangkatan body kendaraan, melepas roda, overhaul throttle body, check brake, dan balancing roda dan setelah dianalisis dengan metode Posture Evaluation  Index didapatkan hasil pengangkatan body sebesar 2,774, pada proses melepas roda sebesar 2,846, pada proses overhaul throttle body sebesar 3,108, pada proses check brake sebesar 2, 591, dan pada proses balancing  roda sebesar 3,312. Dari hasil skor PEI tersebut dapat dinyatakan bahwa postur kerja tersebut tidak aman karena melebihi batas aman Posture Evaluation Index dengan skor 2. Dari skor tersebut postur kerja harus segera diperbaiki dengan cara membuat postur usulan untuk perbaikan. Setelah desain postur kerja usulan telah dianalisis dengan PEI pada proses pengangkatan body mobil didapatkan hasil 1,57 dan terjadi penurunan sebesar 39,4%, postur usulan pada proses melepas roda mobil didapatkan hasil 2,143 terjadinya penurunan sebesar 20,4%, postur usulan pada proses overhaul throttle body didapatkan hasil 2,143 terjadi penurunan sebesar 31%, postur usulan pada proses  check brake didapatkan hasil sebesar 1,57 terjadi penurunan sebesar 39%, dan postur usulan pada proses balancing roda didapatkan hasil sebesar 2,115 terjadi penurunan sebesar 36,1%.

 

References

W. Susihono and W. Prasetyo, “Perbaikan postur kerja untuk mengurangi keluhan muskuloskeletal dengan pendekatan metode owas (Studi Kasus Di UD. Rizki Ragil Jaya–Kota Cilegon),” Spektrum Ind., vol. 10, no. 1, 2012.

E. Nurmianto, “Ergonomi Konsep Dasar Perancangan dan Aplikasinya,” Surabaya Tek. Ind., 2008.

P. Tarwaka, “Sc., M. Erg. Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi dan Ini Aplikasi di Tempat Kerja,” 2013.

G. H. Schierhout, J. E. Meyers, and R. S. Bridger, “Work related musculoskeletal disorders and ergonomic stressors in the South African workforce.,” Occup. Environ. Med., vol. 52, no. 1, pp. 46–50, 1995.

T.-H. Lee and C.-S. Han, “Analysis of working postures at a construction site using the OWAS method,” Int. J. Occup. Saf. Ergon., vol. 19, no. 2, pp. 245–250, 2013.

R. Lueder, “A Proposed RULA for Computer Users.[File data].” 1996.

L. McAtamney and E. N. Corlett, “RULA: a survey method for the investigation of work-related upper limb disorders,” Appl. Ergon., vol. 24, no. 2, pp. 91–99, 1993.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.