ALTERASI MINERALISASI AKIBAT PROSES HYDROTERMAL FORMASI AILEU, DAERAH TIBAR, DILI, ERMERA DAN SEKITARNYA, TIMOR-LESTE

Nazario Gomes

Abstract


Secara fisiografi Timor Leste merupakan daerah pertemuan dua lempeng yang saling bertubrukan yaitu lempeng benua Autralia dan Banda Arc di mana telah terjadi penggangkatan atau uplift. Daerah penelitian termasuk kedalam Zona atau daerah dataran rendah hingga pegununggan bergelombang yang terletak di sebelah utara kota Dili dan selatan Ermera, memiliki batuan penyusun utama berupa, batuan metamorf dan beku. Pulau Timor memiliki tektonik yang menjadi bagian dari Busur Banda. Pada awalnya zona Pulau Timor merupakan zona subduksi, hingga kemudian mengalami evolusi menjadi zona tumbukan. Transisi dari zona subduksi menjadi tumbukan terjadi pada masa Sebelum Miosen.

Ekplorasi endapan biji di Timor-Leste dari tahun 1968-an sampai 1990-an selalu didasarkan pada peta geologi lembar Dili yang menjadi acuan buat referensi pada peneliti yang akan meneliti, endapan bijih bahan galian yang mengalami alterasi dan mineralisasi di daerah penelitian tersebut ternyata masi mengalami banyak kelemahan-kelemahan, antara lain Belum adanya peneliti yang melakukan studi yang lengkap mengenai alterasi mineralisasai di daerah timor bagian utara dan baratdaya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara magmatisme, pola tektonik pulau Timor dan Alterasi, mineralisasi di formasi Aileu,daerah Tibar, Dili, Ermera. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi struktur geologi, Analisis Sayatan Petrografi, sayatan mineralografi, AAS (Atomic Absorbtion Spectophotometric) dan XRD analisis Inklusi fluida.

Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan struktur yang terbentuk pada daerah penelitian adalah kekar dan sesar. Struktur kekar yang terjadi di didaerah Tibar, Dili, Ermera, Timor-Leste lebih dikarenakan oleh aktivitas magmatisme dan tektonik. Gejala struktur sesar yang dapat dijumpai di lapangan berupa bidang sesar, gores garis dan struktur penyerta kekar. Alterasi yang terjadi di daerah Tibar fatuahi dan sekitarnya dibagi menjadi dua tipe yaitu : tipe argilik, dan tipe silisifikasi (silisik). Mineralisasi daerah penelitian banyak terdapat pada batuan yang telah mengalami alterasi, seperti pada material lepas sekis dan filit, sedikit batuan beku, gabro, diorit dengan material ukuran pasir kasar sampai bongkah. Karakteristik alterasi dan mineralisasi formasi Aileu daerah Tibar dan sekitarnya dapat dikelompokan pada tipe mineralisasi “epitermal sulfidasi rendah

 

 


Full Text:

PDF

References


Audley-Charles, M.G., 1968. Geology of Portuguese Timor. Geological Society of London Memoir No. 4, London. P. 1-76. Allied Mining Corporation, 1937. Report on the Development Potential of Portugese Timor.

Anonim. 2003. Geology of Timor Leste. ESCAP.

Bambang, S., 2003.Minerals Potential of TimorLeste.Conference proceeding-International Conference”Oppurtunities & Challenges for Oil and Gas and Mining Sector in Timor Leste.Dili.

Bateman (1981) Secara umum pros es mineralisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor pengontrol.

Charlton, T.R., Kaye, S.J., Samoedra, H., Sarjono, H., 1991. Kai islands: Implications for evolution of Aru Through and Weber Basin, Banda Arc, Indonesia. Marine Petroleum Geology, v. 8, p. 62-69.

Guilbert, G.M & Park, C.F., 1986, The Geology of Ore Deposits, W.H. Freeman and Company, New York.

Guilbert dan Park, 1986, Evans, 1993.Tipe alterasi tertentu biasanya akan menunjukan zonasi himpunan mineral tertentu akibat ubahan oleh larutan hidrotermal yang melewati batuan sampingnya.

Harjanto A.,2008:’’ magmatisme dan mineralisasi daerah kulongprogo dan sekitarnya’’ disertasi tidak di publikasikan.

Hamson, G. 2004. The Tectonic Evolution of East Timor and the Banda Arc. Honours. Literature Review submitted as part of the B.Sc.(Hons) degree in the School of Earth Sciences, University of Melbourne. Hamilton, W. 1977.Subduction in the Indonesian Region.Island Arcs, Deep Sea Trenches and Back-Arc Basins.In M. Talwani, & W.C. Pitman, (Eds.), American Geophysical Union: Washington,

D.C. Monteiro, F. da Costa, 2003. Some Late Triassic Rocks in Timor-Leste. Conference proceeding-International Conference”Oppurtunities & Challenges for Oil and

Gas and Mining Sector in Timor-Leste.Dili Peta geologi lembar Dili TimorTimur dan stratigrafiT imor

(S. Bachri dan R. L., Situmorang 1994). Prasetyadi, C., & R. A. Harris. (1996). Structure and Tectonic Significance of The Aileu Formation East Timor, Indonesia.Proceeding of the25th Annual Convention of The Indonesian Asscociation of Geologist, p. 144-173.

Riesdan Watson (1958) bahwa alkali feldspar dan plagioklas asam dapat terubah menjadi mineral kaolin karena proses pelapukan yang intensif dan disertai dengan penggantian unsur K secara sempurna.

Sumpena, A. and Nur, A. Lateif, 1989. Penyelidikan pendahuluan endapan logam mulia dan ikutannya di daerah Turiscai, Manufai Utara, Kab. Manufahi, Timor – Timur (PT. Batara Indra, Jakarta). Unpublished report. Tipe-tipe alterasi berdasarkan himpunan mineral.

(Creasey, 1966; Lowell dan Guilbert, 1970 dalam Anonim, 1997). UN ESCAPE-report, 2003. Exploring Timor-Leste: Mineral and Hydrocarbon Potential.Report prepared by UN ESCAPE consultants for the Government of Timor-Leste.

Guilbert, G. M, and Park, C.F., (1986). The Geology of Ore Deposits, W.H. Freeman and Company, New York.

Purwanto H. S., (2014). Survey Tinjau Potensi Emas dan

Mineral Pengikutnya Di Daerah Kecamatan Waeapo, Namlea Dan Sekitarnya, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. (Tidak dipublikasikan). Sukandarrumidi, 2007. Geologi Mineral Logam. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.31284/j.semitan.2019.846

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan