Indeks Risiko Sanitasi Desa Wanasari, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan

Ni Ketut Sri Lestari, Ni Putu Widya Astuti, I Nyoman Purnawan

Abstract

Environmental Health Risk Assessment (EHRA) is a study to understand the condition of sanitation facilities and behaviors that pose a risk to public health. Wanasari Village is one of the tourist destinations that can have a very complex impact, especially on aspects of environmental health. The purpose of this study was to obtain representative data on the sanitation facilities condition and community behavior in Wanasari Village which are at risk for environmental health. This study uses a stratified random sampling technique with the sample in Wanasari Village as a target study area. The households visited in each Banjar were randomly selected and then interviewed according to the available questionnaires and continued to the next sample until 100 respondents were found for 5 Banjars which were then analyzed. The condition of the facilities and the behavior of the community based on the results of the questionnaire stated that the inadequate facilities were facilities for domestic wastewater and problems with stagnant water. Results of the sanitation analysis risk index with high risk are found in Banjar Wanasari Baleran and moderate risk in Banjar Periyukti with the main problems in domestic wastewater and stagnant water. Banjar Abianlalang, Banjar Wanasari Belodan, and Banjar Wanasari Tengah with the main problems in solid waste, domestic wastewater, and stagnant water are included in the category of less risky areas.

Keywords

EHRA; Environmental Health; Tabanan; Wanasari Village

Full Text:

PDF

References

Kelompok Kerja AMPL, Panduan Praktis Pelaksanaan EHRA (Environmental Health Risk Assessment/Penilaian Risiko Kesehatan karena Lingkungan). Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2015.

E. Yulistya, M. Lusia, dan E. K. Sari, “Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan (EHRA) di Desa Batu Putih Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu,” J. Deform., vol. 6, no. 2, p. 117-130, 2021.

S. Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.

Kelompok Kerja AMPL Kabupaten Tabanan, Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tabanan. Tabanan: Pemerintah Kabupaten Tabanan. 2012.

I. Maliga, dan D. Darmin, “Analisis Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan dengan Menggunakan Pendekatan Environmental Health Risk Assessment (EHRA) di Kecamatan Moyo Utara” Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL), vol. 5, no. 1, p. 16-26, 2020. [1] A. Budianto, “Pirolisiss Botol Plastik Bekas Minuman Air Mnieral Jenis Pet Menjadi Fuel,” Semin. Nas. Sains dan Teknol. Terap. V, pp. 201–206, 2017.

D. M. Andriani dan I. N. Sunarta, “Pengelolaan Desa Wisata Belimbing Menuju Pariwisata Berkelanjutan Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali,” J. Destin. Pariwisata, vol. 3, no. 1, pp. 17–23, 2015.

D. A. M. S. A. Dewi dan L. P. Mahyuni, “Optimalisasi Pengelolaan Sampah di Desa Tegalmengkeb, Tabanan, Bali,” Din. Pengabdi., vol. 7, no. 1, pp. 31–38, 2021.

D. A. P. A. G. Putri dan A. W. O. Gama, “Analisis Kelayakan Finansial Sistem Pengelolaan Sampah Di Desa Penebel Kabupaten Tabanan,” Ganec Swara (GARA), vol. 14, no. 1, pp. 573–578, 2020.

Luh Gede Mita Laksmi Susanti dan N. N. J. Arsawati, “Alternatif Strategi Pengelolaan Sampah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah Di Desa Tunjuk, Tabanan,” Kaibon Abhinaya J. Pengabdi. Masy., vol. 3, no. 2, pp. 105–110, 2021.

I. N. Purna, I. N. Sujaya, M. C. Hadi, I. W. Jana, dan N. K. Rusminingsih, “Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Selemadeg II Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan,” J. Pengabmas Masy. Sehat, vol. 1, no. 1, pp. 11–16, 2019.

A. A. K. Suardana dan N. P. N. A. Rahayu, “Pengolahan Sampah Organik Berbasis ‘Eco-Enzyme’ Di Desa Batannyuh, Marga, Tabanan,” J. Sewaka Bhakti, vol. 7, no. 2, pp. 81–87, 2021.

K. S. Nindya Ovitasari, D. Cantrika, Y. A. Murti, E. S. Widana, dan I. G. A. Kurniawan, “Edukasi Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik di Desa Rejasa Tabanan,” Bubungan Tinggi J. Pengabdi. Masy., vol. 4, no. 2, pp. 352–357, 2022.

Bisman, M. Hamdi, A. Jaenuri, dan Kusworo, “Pengaruh Partisipasi Masyarakat Dan Kinerja Pengelola Terhadap Kualitas Pelayanan Penyediaan Sarana Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Di Kabupaten Rokan Hulu,” PAPATUNG J. Ilmu Adm. Publik, Pemerintah. dan Polit., vol. 2, no. 3, pp. 1–18, 2019.

I. K. Aryana, M. S. Mahendra, dan I. G. Gedemahardika, “Analisis Kualitas Air Dan Lingkungan Fisik Pada Perlindungan Mata Air Di Kerja Puskesmas Tabanan I, Kabupaten Tabanan,” Ecotrophic J. Environ. Sci., vol. 5, no. 2, pp. 108–115, 2015.

T. Sulastri, R. Effendi, dan L. W. Latupeirissa, “Hubungan Risiko Pencemaran Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas DTP Beber Kabupaten Cirebon Tahun 2019,” J. Kesehat. Mahardika, vol. 7, no. 1, pp. 8–11, 2020.

M. Astuti, “Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Dini dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Indonesia (Analisis Data SDKI 2017),” Bengkulu. 2021.

A. P. Walinono, “Implementasi Kebijakan Penyediaan Air Bersih di Kota Parepare,” Makassar, 2017.

Rapi, “Implementasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) dalam Mewujudkan Air Bersih dan Sanitasi Layak di Desa Lipatkain Selatan Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar,” Riau. 2022.

Tjandrarini, D. H., Dharmayanti, I., Suparmi, S., Nainggolan, O., Kristanto, A. Y., & Indrawati, L. Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat. 2019.

Sari, N. M. I. P., "Gambaran Status Gizi pada Anak Usia 6-12 Tahun dengan Diare di UPTD Puskesmas Baturiti II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan Tahun 2022 (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan). 2022.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.