EKSPLORASI MATERIAL BAMBU SEBAGAI MATERIAL YANG EKOLOGIS PADA PERANCANGAN BANGUNAN PEMBIBITAN TANAMAN

Habib Imam Syaifudin, Nareswarananindya Nareswarananindya, Siti Azizah

Abstract


Pemilihan material yang berkelanjutan merupakan upaya untuk meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan. Jenis material lokal bisa menekan pemakaian energi lain dalam suatu bangunan dan dapat menerapkan pembangunan yang berkelanjutan [1]. Material lokal di Indonesia yang banyak dipakai sebagai pilihan material bangunan adalah bambu. Bambu dapat dikategorikan sebagai material yang ekologis sebab pertumbuhan dan penyebarannya sangat cepat. Material bambu dapat dieksplorasi untuk dijadikan sebagai perabot interior, selubung bangunan hingga konstruksi bangunan dalam mendesain bangunan [2],[3]. Keuntungan memakai material bambu karena merupakan material ramah lingkungan, memiliki masa siap panen yang cepat dalam waktu 3-5 tahun. Dibandingkan dengan material kayu yang memiliki masa penanaman cukup lama dalam waktu 10-13 tahun untuk dapat dipanen. Dalam waktu sehari tanaman bambu tumbuh hingga lebih dari 60 cm dan merupakan jenis tanaman dengan pertumbuhan tercepat didunia [4]. Beberapa kelebihan bambu diantaranya adalah merupakan bahan bangunan yang bisa diperbarui, pengolahannya yang memakai alat sederhana, dan masa konstruksi singkat [5]. Bambu juga bisa diaplikasikan pada bangunan sebagai selubung bangunan sekaligus berperan sebagai struktur.

Full Text:

PDF

References


V. T. Noerwasito, “Composition of Bamboo Walls and Compressed Earth Block Walls in a Simple House that Produces Energy Efficient to Heat and Embodied Energy in Indonesia,” p. 10.

N. Nareswarananindya, “EKSPLORASI MATERIAL GLULAM PADA PERANCANGAN SHELTER MENGGUNAKAN SALURAN KREATIVITAS FOCUS ON MATERIAL,” BORDER, vol. 1, no. 2, pp. 83–96, Nov. 2019, doi: 10.33005/border.v1i2.27.

Nareswarananindya, S. H. Laksono, A. N. Ramadhani, A. Budianto, I. Komara, and A. I. D. Syafiarti, “The design concept of bamboo in micro housing as a sustainable self-building material,” IOP Conf. Ser. Mater. Sci. Eng., vol. 1010, p. 012026, Jan. 2021, doi: 10.1088/1757-899X/1010/1/012026.

D. Bhonde, D. P. B. Nagarnaik, D. D. K. Parbat, and D. U. P. Waghe, “Physical and Mechanical Properties of Bamboo (Dendrocalmus Strictus),” vol. 5, no. 1, p. 6, 2014.

A. S. Kurnia, “EKSPLORASI MATERIAL LOKAL UNTUK MENJAWAB TANTANGAN ARSITEKTUR GLOBAL,” p. 15.

T. Kozai, G. Niu, and M. Takagaki, Plant Factory: An Indoor Vertical Farming System for Efficient Quality Food Production. Academic Press, 2019.

D. R. Syahriyah, “Penerapan Aspek Green Material Pada Kriteria Bangunan Rumah Lingkungan Di Indonesia,” J. Lingkung. Binaan Indones., vol. 6, no. 2, pp. 95–100, Aug. 2017, doi: 10.32315/jlbi.6.2.95.

“A_Practical_Method_and_Apparatus_for_Converting_Bamboo_Culms_into_Flat_Sheets_for_Laminated_Bamboo_Timber_Production-with-cover-page-v2.pdf.”

A. Muhsin, L. M. Febriany, H. N. Hidayati, and Y. D. Purwanti, “Material Bambu sebagai Konstruksi pada Great Hall Eco Campus Outward Bound Indonesia,” p. 11.

U. S. Irawan, A. Ramlan, H. Putranto, and S. Afifudin, “PEMBUATAN PERSEMAIAN DAN PEMBIBITAN TANAMAN HUTAN,” p. 144.

A. C. Antoniades, Poetics of architecture: theory of design. New York: Van Nostrand Reinhold, 1990. Accessed: Aug. 02, 2021. [Online]. Available: https://archive.org/details/poeticsofarchite0000anto

D. P. Duerk, Architectural programming: information management for design. New York: J. Wiley, 1993.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Katalog Buku Karya Dosen ITATS