Analisis Kestabilan Lereng Tambang Batu Gamping Menggunakan Teori Keruntuhan Hoek And Brown

Yudho Dwi Galih Cahyono

Abstract


Aktivitas penambangan yang di lakukan pada area tambang adalah penggalian lereng tambang yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan tegangan di sekitar area tambang terutama pada suatu lereng[1]. Karakteristik dari perubahan tegangan dapat dilihat secara langsung di lapangan yaitu adanya kekar yang terlihat pada bidang lereng. Kekar tersebut terjadi karena berkurangnya kekuatan massa batuan akibat perubahan tegangan pada lereng tambang. Adanya kekar pada suatu lereng akan menyebabkan menurunnya kohesi dan sudut gesek dalam yang terdapat pada massa batuan sehingga nilai kestabilan pada suatu lereng akan berkurang.

Sistem tambang terbuka yang di terapkan oleh perusahaan tambang umumnya mempunyai pola penambangan berjenjang yang sangat berpotensi untuk mengalami kelongsoran, oleh karena itu perlu dilakukan suatu kajian teknis mengenai analisis kestabilan lereng pada saat penambangan dan pada saat akhir penambangan. Desain lereng yang stabil juga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pertambangan yang maksimal.

Full Text:

PDF

References


Y. D. . Cahyono and F. H. . Santosa, “Analisa kestabilan lereng berdasarkan probabilitas kelongsoran pada tambang pirofilit di pt gunung bale, kabupaten malang, provinsi jawa timur [1],” SEMITAN, vol. 2, no. 1, pp. 423–435, 2020.

Y. D. . Cahyono and A. Khanifa, “The Influence of Structural Structures on Slope Stability at PT. Energi Batubara Lestari, South Kalimantan,” Promine, vol. 7, no. 1, pp. 34–40, 2019, doi: 10.33019/promine.v7i1.1407.

M. Approved, Geotechnical Considerations in Underground Mines Guideline, no. December. Australia: Safety Health and Environment Division Department of Industry and Resources, 1997.

Z. . Bieniawski, Engineering Rock Mass Classification : A Coplate Manual for Engineer and Geologist in Mining, Civil dan Petroleum Engineering. Canada: Wiley-Interscience Publication, 1989.

A. W. Bishop, “The use of the Slip Circle in the Stability Analysis of Slopes,” Géotechnique, vol. 5, no. 1, pp. 7–17, Mar. 1955, doi: 10.1680/geot.1955.5.1.7.

E. Hoek and J. Bray, Rock Slope Engineering, 4th ed., vol. 53, no. 9. London & New York: Spon Press, 2004.

E. Hoek, P. . Kaiser, and W. . Bawden, Support of Underground Excavations In Hard Rock. 1993.

H. Saroglou and G. Tsiambaos, “A modified Hoek-Brown failure criterion for anisotropic intact rock,” Int. J. Rock Mech. Min. Sci., vol. 45, no. 2, pp. 223–234, 2008, doi: 10.1016/j.ijrmms.2007.05.004.

S. D. Priest and J. A. Hudson, “Discontinuity spacings in rock,” Int. J. Rock Mech. Min. Sci., vol. 13, no. 5, pp. 135– 148, May 1976, doi: 10.1016/0148-9062(76)90818-4.

Y. D. G. Cahyono, “Technical Planning of Ventilation System to Support Development W Undercut in 2021 at PT. Freeport Indonesia Underground Mining,” J. Earth Mar. Technol., 2020, doi: 10.31284/j.jemt.2020.v1i1.1141.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Katalog Buku Karya Dosen ITATS