Pengelolaan Tambang Emas Rakyat Berbasis Masyarakat

Esthi Kusdarini, Agus Budianto

Abstract


Bijih emas yang ditemukan di beberapa daerah di Indonesia telah mendorong masyarakat setempat untuk melakukan penambangan sendiri. Selain menambang, masyarakat juga melakukan pengolahan. Baik penambangan maupun pengolahan bijih emas akan menghasilkan limbah yang berpotensi menimbulkan pencemaran bagi lingkungan sekitarnya. Pertambangan emas rakyat bisa ditemukan di berbagai daerah di Indonesia seperti Aceh Selatan, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Penambangan emas rakyat meliputi dua kegiatan penting, yaitu pengambilan bijih emas dan pengolahan bijih emas. Kedua kegiatan ini menghasilkan limbah. Proses pengambilan bijih emas menghasilkan limbah batuan samping, yaitu batuan yang sudah diambil tetapi tidak ekonomis untuk diolah. Batuan samping biasanya ditimbun di area sekitar penambangan. Selanjutnya proses pengolahan bijih emas yang biasanya digunakan oleh masyarakat adalah metode amalgamasi dan sianidasi [1]–[3].

Metode amalgamasi adalah metode yang menggunakan air raksa untuk membentuk amalgam dan mendapatkan emas dari bijihnya. Merkuri yang dibutuhkan untuk mengolah bijih emas sebesar 30-50 g/ton bijih. Sedangkan amalgam yang diperoleh mengandung 40-50% emas. Proses amalgamasi digunakan secara luas untuk mendapatkan emas dan perak dari bijihnya. Di banyak negara proses ini sudah dinyatakan illegal karena toksisitas merkuri. Proses amalgamasi menimbulkan dampak negatif pada tanah, sungai dan atmosfer karena langkah terakhir dari proses amalgamasi biasanya melakukan pemanasan dengan api di udara terbuka untuk menghilangkan merkuri [4]. Oleh karena itu pemerintah negara Indonesia menghimbau masyarakat agar tidak menggunakan metode amalgamasi. Salah satu metode pengolahan bijih emas yang disarankan oleh pemerintah sebagai pengganti metode amalgamasi adalah metode sianidasi.

Full Text:

PDF

References


D. Y. Adinata, Antonio, R. C. D. C. Vie, and E. Kusdarini, “IDENTIFIKASI LIMBAH PENGOLAHAN EMAS DAN KUALITAS AIR DI SEKITAR PENAMBANGAN EMAS RAKYAT JAMPANG KULON, DESA KERTAJAYA, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT,” 2015, pp. 503– 510.

E. Kusdarini, A. Budianto, and F. Gingga, “Recovery of Gold with AgNO 3 Pretreatment by Cyanidation at Heap Leaching Cijiwa Gold Ore Processing,” Makara J. Sci., vol. 22, no. 2, pp. 77–81, 2018.

E. Kusdarini, A. Budianto, and E. R. Fitriawan, “The Effect of Ag+ Ion Existence in The Cyanidation Process of Tailing of Cijiwa Gold Ore Process on Gold Recovery,” Int. J. Appl. Eng. Res., vol. 13, no. 15, pp. 12111–12114, 2018.

F. Habashi, “Gold – An historical introduction,” Dev. Miner. Process., vol. 15, pp. xxv–xlvii, 2005.

E. Kusdarini, A. Budianto, and D. Ghafarunnisa, “Produksi Karbon Aktif dari Batubara Bituminus dengan Aktivasi Tunggal H3PO4, Kombinasi H3PO4-NH4HCO3, dan Termal,” Reaktor, vol. 17, no. 2, pp. 74–80, 2017, doi: http://dx.doi.org/10.14710/reaktor.17.2.74-80.

A. Budianto, E. Kusdarini, S. Effendi, and M. Aziz, “The Production of Activated Carbon from Indonesian Mangrove Charcoal,” Mater. Sci. Eng., vol. 462, pp. 1–8, 2019, doi: 10.1088/1757-899X/462/1/012006.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/PER/IV/2010.” 2010.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017.” pp. 1–31, 2017.

P. R. Indonesia, “Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001.”

Alloway, Soil processes and behaviour of metals. In Alloway [Ed.] Heavy Metals in Soils. New York: Blackie Glasgow and London Halsted Press. John Wiley and Sons.Inc, 1990.

D. ESDM, “Laporan Pendahuluan Kajian Lingkungan Pertambangan Rakyat di Desa Pancurendang Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas,” 2019.

E. Muryani, D. H. Santoso, and D. A. Rahmah, “Analisis Kondisi Aktual Pencemaran Merkuri Berdasarkan Peta Kerentanan Pencemaran Air Permukaan pada Penambangan Emas Rakyat Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas,” Sci. TECH J. Ilmu Pengetah. dan Teknol., vol. 6, no. 1, pp. 33–42, 2020.

E. Muryani, D. A. Rahmah, and D. H. Santoso, “Analisis Tingkat Kerentanan Pencemaran Air Tanah pada Wilayah Penambangan dan Pengolahan Emas Rakyat Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas,” ECOTROPHIC, vol. 13, no. 2, pp. 159–169, 2019.

I. A. Pamayo and Y. Trihadiningrum, “STABILISASI/SOLIDIFIKASI TIMBUNAN TAILING PENAMBANGAN EMAS RAKYAT KULON PROGO MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND,” J. Tek. ITS, vol. 5, no. 2, 2016.

H. AMBARSARI and A. QISTHI, “Remediasi Merkuri (Hg) pada Air Limbah Tambang Emas Rakyat dengan Metode Lahan Basah Buatan Terpadu,” J. Teknol. Lingkung., vol. 18, no. 2, pp. 148– 156, 2017.

B. Yunianto, “Pengalokasian Wilayah Pertambangan Rakyat: Kasus Tambang Dolomit di Kecamatan Palang-Kabupaten Tuban,” J. Teknol. Miner. dan Batubara, vol. 11, no. 1, pp. 29–48, 2015.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Katalog Buku Karya Dosen ITATS