Eksplorasi Motif Kerajinan Anyaman Bambu pada Fasad Bangunan Gedung Sentra Industri Kerajinan Anyaman Bambu di Lamongan dengan Tema Arsitektur Neo Vernakular

Maghfira Novia Sulaiman, Suci Ramadhani, Esty Poedjioetami

Abstract


Menurut Mulya [1], salah satu sentra industri kerajinan anyaman bambu yang terkenal di Kabupaten Lamongan terletak di Desa Sukolilo, Kecamatan Sukodadi. Hasil kerajinan anyaman bambu tersebut berupa kipas, kukusan, dan penyaring beras. Menurut Asan Susanto, ketua IKM Cipta Karya Art Bambu, budaya pembuatan kerajinan anyaman bambu berawal dari seorang pengrajin yang membuat produk kerajinan anyaman bambu caping secara turun temurun sejak tahun 1940 hingga sekarang. Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah pengrajin bambu mulai bertambah. Motif kerajinan anyaman bambu sangat beragam, terdapat lebih dari 100 motif dengan pengembangan dari motif anyaman yang mendasar. Motif anyaman tersebut berasal dari 60% pesanan konsumen dan 40% dari pengrajin. Motif kerajinan anyaman bambu pada umumnya diaplikasikan pada barang, seperti souvenir atau alat rumah tangga. Namun, masih jarang motif anyaman bambu diaplikasikan pada media lain, seperti pada fasad bangunan. Karakteristik dari material bambu yang akan digunakan sebagai bahan dasar anyaman dapat dieksplorasi untuk digunakan sebagai saluran kreativitas dalam merancang fasad bangunan [2] .

Full Text:

PDF

References


A. N. Mulya and S. Mutmainah, “Pengembangan Desain Produk Anyam Bambu di Desa Sukolilo Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan,” J. Seni Rupa, vol. 5, no. 2, p. 10, 2017.

N. Nareswarananindya, “Eksplorasi Material Glulam pada Perancangan Shelter menggunakan Saluran Kreativitas Focus on Material,” BORDER, vol. 1, no. 2, Art. no. 2, Nov. 2019, doi: 10.33005/border.v1i2.27.

A. N. Ramadhani and M. Faqih, “Pendekatan Vernakular Kontemporer dalam Desain Pasar Wisata Apung Surabaya di Area Mangrove Wonorejo,” J. SAINS DAN SENI ITS, vol. 5, p. 4, 2016, doi: 10.12962/j23373520.v5i2.17850.

D. Erdiono, “Arsitektur ‘Modern’ (Neo) Vernakular di Indonesia,” Sabua J. Lingkung. Binaan Dan Arsit., vol. 3, no. 3, Art. no. 3, 2011.

S. Sastra M, Rancangan Desain Fasade Rumah Tinggal. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2014.

H. Shirvani, The Urban Design Process. New York: Van Nostrand Reinhold, 1985.

C. V. Hui, “Evaluation of the Façade of Building in the ‘type 1 Residential Area’ of the 7th Land Consideration District in Taichung City,” Unpubl. Master Thesis Univ. Sci. Technol. China China, 2007.

T. Junaidi and M. Riyani, “Pemetaan Ragam Hias Aceh dalam Kajian Geografi Budaya dan Etnografi,” J. Koridor, vol. 9, no. 2, pp. 280–291, Jul. 2018, doi: 10.32734/koridor.v9i2.1369.

A. S. Patria and S. Mutmaniah, “Kerajinan Anyam sebagai Pelestarian Kearifan Lokal,” J. Dimensi Seni Rupa Dan Desain, vol. 12, no. 1, Art. no. 1, 2015, doi: http://dx.doi.org/10.25105/dim.v12i1.

R. F. Ellen, P. Parkes, and A. Bicker, Eds., Indigenous Environmental Knowledge and Its Transformations: Critical Anthropological Perspectives. Amsterdam: Harwood Academic, 2000.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Katalog Buku Karya Dosen ITATS