Chapter 8. PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN BITTERN DAN KITOSAN SEBAGAI KOAGULAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI MINUMAN RINGAN

Dian Yanuarita Purwaningsih, Shofiyya Julaika, Yustia Wulandari Mirzayanti, Ade Wijaya I.P

Abstract


Meningkatnya pemintaan akan minuman ringan oleh masyarakat menyebabkan industri-industri minuman ringan akan menaikan jumlah produksinya. Kenaikan jumlah produksi ini akan menyebabkan bertambahnya volume limbah cair yang dikeluarkan dari proses produksi. Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi membutuhkan penanganan yang tepat sehingga memenuhi baku mutu yang diprasyaratkan sehingga ketika dibuang ke lingkungan tidak akan menimbulkan pencemaran baru. Pengolahan limbah cair dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu metode fisika, kimia, dan biologi. Salah satu proses yang dipakai pada treatment limbah cair adalah dengan menggunakan pengolahan secara kimia dengan menambahkan zat koagulan yang disebut proses koagulasi. Koagulasi merupakan proses mendestabilisasi partikel-partikel koloid hingga menyebabkan partikel-partikel akan saling bertabrakkan hingga menyebabkan pertumbuhan ukuran partikel. Partikel-partikel kecil yang terdapat dalam air memiliki muatan listrik yang sama sehingga menyebabkan saling tolak menolak antar partikel dan membuat partikel-partikel koloid kecil terpisah antara satu sama lain dan menjaganya tetap tersuspensi. Oleh karena itu dibutuhkan proses koagulasi yang berfungsi untuk menetralkan atau mengurangi muatan negatif pada partikel sehingga menimbulkan gaya tarik van der waals untuk mendorong terjadinya pembentukan koloid dan zat-zat tersuspensi halus untuk membentuk mikroflok.

Full Text:

PDF

References


Sya’banah, N. 2016. “Efektivitas Ekstrak NaCl Biji Kelor (Moringa Oleifera) Sebagai Koagulan Sampel Fosfat”. Skripsi Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Maulana Malik Ibrahim. Malang.

Hendrawati, Syamsumarsih D., & Nurhasni. 2013. “Penggunaan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.) dan Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) Sebagai Koagulan Alami dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah”. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.

Ibrahim, B., Suptijah, P., & Pratommy. 2009. “Pemanfaatan Kitosan pada Limbah Cair Industri Perikanan”. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Vol XII Nomor 2 Tahun 2009.

Sutiyono. 2006. “Pemanfaatan Bittern sebagai Koagulan pada Limbah Cair Industri Kertas”. Jurnal Teknik Kimia Vol. 1, No. 1, September 2006.

Santi, D. N. 2004. “Pengelolaan Limbah Cair Pada Industri Penyamakan Kulit, Industri Pulp, dan Industri Kelapa Sawit”. Jurnal Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.

Medan.

Gebbie, P. 2005. “A Dummy’s Guide to Coagulants”, 68th Annual Water Industry Engineers and Operators. Conference Schweppes Centre. Bendigo. Australia.

Chung, G. H., Kim, B. S., Hur, J. W. & No, H. K. 1996. “Physicochemical properties of chitin and chitosan prepared from lobster shrimp shell”. Korean Journal Food Science Technology 28:870–876.

Prashanth, K. V. H. & Tharanathan, R. N. 2007. “Chitin/chitosan: modification and their unlimited application potential an overview”.

Journal Food Science Technology 18:117-131


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Katalog Buku Karya Dosen ITATS